Apa itu Pika?

Pika adalah mamalia dalam keluarga Ochotonidae, ditempatkan di antara ordo yang sama seperti kelinci dan kelinci. Kerabat kelinci ini dapat ditemukan di Amerika Utara dan sebagian Eurasia, dan sangat mirip dengan hamster, meskipun pikas sebenarnya tidak berkerabat dekat dengan hamster. Beberapa kekhawatiran tentang pika telah dikemukakan, karena hewan ini rentan terhadap perusakan habitat dan perubahan iklim, menyebabkan beberapa spesies terancam, terutama di Amerika Utara.

Anda mungkin juga mendengar pika yang disebut kelinci bersiul, mengacu pada suara siulan aneh yang dibuat beberapa spesies. Mereka juga disebut kelinci tikus, kelinci batu, atau kelinci Asia tengah. Nama “pika” tampaknya berasal dari kata Rusia pikat, yang berarti “mencicit.” Hewan-hewan ini sangat pemalu dan sangat kecil, sehingga sulit untuk melihatnya di alam liar kecuali jika seseorang menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk mempelajarinya, tetapi beberapa kebun binatang memiliki populasi pika untuk orang-orang yang ingin melihat hewan itu lebih dekat.

Pikas berwarna kecoklatan sampai abu-abu, dan mereka hidup terutama di dataran tinggi di daerah berbatu, menggunakan celah-celah batu untuk berlindung. Selama musim panas, pika memanen dan mengolah makanan untuk digunakan selama bulan-bulan musim dingin, karena hewan-hewan tersebut aktif sepanjang tahun. Kebanyakan pika aktif terutama pada siang hari, dengan beberapa tinggal di koloni keluarga sementara yang lain memilih untuk hidup sendiri. Pikas melahirkan lima hingga enam individu, dan memiliki periode kehamilan yang sangat singkat, seperti banyak kerabat kelinci mereka.

Di Amerika Utara, para ahli biologi mengkhawatirkan dampak perubahan iklim terhadap pika. Biasanya, peningkatan suhu akan menyebabkan hewan-hewan ini hanya melakukan perjalanan ke utara untuk mencari iklim yang lebih ramah. Namun, pika Amerika Utara memiliki jangkauan yang sangat terbatas, hidup di pulau-pulau habitat di tengah-tengah peradaban manusia. Akibatnya, mereka tidak dapat bermigrasi untuk menemukan tempat tinggal yang lebih baik, dan habitat mereka dengan cepat semakin dibatasi karena perambahan.

Di Eurasia, keadaan pika tidak separah ini, meskipun hewan ini diburu secara ekstensif, dan mereka rentan terhadap polusi dan perambahan habitat karena populasi manusia yang terus bertambah menuntut lebih banyak ruang. Di beberapa daerah, hewan ini dipandang sebagai hama, karena memakan biji-bijian dan sumber daya lainnya, dan orang mungkin memasang perangkap dan racun untuk mengendalikan populasi pika. Selain mencapai tujuan yang diinginkan untuk mengurangi jumlah pika di daerah tersebut, racun juga melukai hewan lain di lingkungan yang sama yang menggunakan pika sebagai sumber makanan.