Pijat Jamu adalah bentuk bodywork yang menggabungkan manfaat pijat dan terapi botani. Bahkan, kata Jamu diterjemahkan dari bahasa Indonesia berarti obat herbal yang digunakan secara internal dan eksternal. Sementara jenis pijatan ini dianggap berakar pada tradisi Bali, tekniknya terinspirasi oleh beberapa pengaruh Asia yang ditemui di sepanjang rute perdagangan Indonesia tahun 1500-an. Dari perspektif dunia barat, pijat jamu adalah pendatang baru dalam keluarga terapi pijat.
Jamu pijat, seperti yang dikenal saat ini, awalnya muncul dari Jawa Tengah. Namun, itu hanya diperuntukkan bagi mereka yang dianggap layak mendapat perlakuan kerajaan. Faktanya, itu hanya tersedia untuk orang biasa jika seseorang cukup beruntung untuk menjadi tamu istana. Lambat laun, bentuk pijat ini menjadi dapat diakses oleh masyarakat umum, dan ditawarkan oleh tabib desa Indonesia saat ini. Kemudian, seperti sekarang, pijat jamu bukanlah layanan untuk diperjualbelikan, tetapi dianggap sebagai persembahan cinta dan diharapkan diterima dengan semangat yang sama.
Pijat jamu mengintegrasikan banyak teknik berbeda yang dirancang untuk menimbulkan relaksasi mendalam pada penerimanya. Otot dan jaringan ikat dirangsang oleh berbagai gerakan, termasuk perkusi, getaran, dan serangkaian pukulan panjang. Gerakan-gerakan yang lebih halus juga digunakan di sepanjang titik-titik akupresur, seperti berjalan dengan ibu jari, menggulung kulit, knuckling, dan meremas-remas. Karena metode ini mendalami tradisi penyembuhan herbal, minyak nabati beraroma pilihan klien akan menyertai beberapa gerakan ini. Namun, tidak pada awalnya; pijat selalu dimulai dengan pijat kompresi kering untuk meningkatkan sirkulasi dan mempromosikan detoksifikasi seluler.
Tidak perlu banyak imajinasi untuk percaya bahwa teknik pijat ini menimbulkan rasa kedamaian dan relaksasi batin yang mendalam. Namun, gerakan-gerakan ini bukannya tanpa makna yang disengaja. Misalnya, sesi pijat selalu dimulai dan diakhiri di sisi kanan seseorang, sebuah pengingat bahwa seseorang selalu kembali ke tempat awalnya. Demikian juga, pijatan panjang adalah simbol dari siklus kehidupan yang tidak pernah berakhir. Gerakan meremas-remas dan menggulung kulit memaksa racun lingkungan keluar dari persembunyian, sementara berlutut melambangkan berpegang teguh pada takdir dan jalur spiritual seseorang.
Pijat jamu adalah pengalaman visual seperti halnya fisik dan, sekali lagi, disajikan dengan tujuan. Ruangan itu dipenuhi dengan aroma bunga dan kain berwarna cerah. Yang pertama adalah karena banyaknya kelopak bunga, biasanya merah atau merah muda. Setiap elemen dimaksudkan untuk merangsang semua indera, dan berfungsi sebagai jembatan untuk menghubungkan pikiran, tubuh dan alam.
Sesi pijat diakhiri dengan gerakan pijat perkusi lembut pada setiap tungkai medial. Ini diikuti dengan pijat leher dan kulit kepala yang menenangkan, serta akupresur ke wajah. Terakhir, terapis pijat menyelipkan kelopak bunga tunggal di belakang telinga klien sambil mengucapkan kata-kata, Om suasti astu, atau “damai di hati dan di dunia.”
Manfaat kesehatan dari pijat jamu dapat bervariasi dari orang ke orang. Tentu saja, relaksasi yang dibawanya dapat mengurangi stres secara signifikan. Peningkatan sirkulasi adalah keuntungan utama lainnya. Bagi sebagian orang, metode pijat ini dapat membangkitkan kesadaran spiritual dan meningkatkan rasa keutuhan dan kesejahteraan. Namun, sementara kunjungan ke Jawa dapat menuai tawaran cinta dalam bentuk pijat jamu dari tabib desa, sesi di AS dan bagian lain dunia kemungkinan akan dikenakan biaya.