Pijat Bali adalah salah satu bentuk pijat tradisional Indonesia. Berasal dari pulau Bali, pijat ini melibatkan kombinasi teknik, antara lain pijat, akupresur, refleksiologi, dan aromaterapi dalam satu sesi. Sering digunakan untuk relaksasi, jenis pijatan ini juga dapat membantu mengendurkan otot dan mengurangi rasa sakit.
Teknik Pijat
Gaya pijat ini menggabungkan pengaruh dari sejumlah budaya yang berbeda, termasuk Cina dan India. Secara khusus, ini sering dikaitkan dengan Ayurveda, sistem medis holistik India yang menekankan keseimbangan tubuh. Salah satu tujuan utama dari pijat Bali adalah keadaan pikiran yang rileks; untuk mencapai ini, pemijat dapat meremas atau melipat kulit untuk meningkatkan aliran darah, oksigen, dan energi ke seluruh tubuh.
Bali adalah bentuk pijatan yang dalam dan dirancang untuk melatih hampir semua otot di tubuh. Pemijat akan menggunakan berbagai teknik, termasuk gerakan akupresur, seperti titik tekan dan tekanan telapak tangan, dan teknik pijat standar seperti geser, eksplorasi panjang, eksplorasi pendek, dan adonan. Pijatan ini bukanlah pijatan yang lembut, dan biasanya dapat dirasakan jauh di dalam otot; versi spa pijat ini mungkin lebih lembut dan lebih fokus pada relaksasi.
Akupresur
Salah satu elemen pijat Bali adalah akupresur, di mana tekanan kuat diterapkan pada titik-titik tertentu pada tubuh. Tekanan ini membantu mengendurkan otot, dan dipercaya dapat merangsang kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Akupresur juga dapat membantu meningkatkan aliran darah, menghilangkan rasa sakit, dan mengendurkan ketegangan.
Refleksologi
Mirip dengan akupresur, pijat refleksi melibatkan penekanan pada bagian tubuh tertentu – khususnya, kaki, tangan, dan telinga. Bagian tubuh ini diyakini memiliki titik-titik yang berhubungan dengan berbagai organ dan sistem tubuh; dengan memberikan tekanan pada titik-titik refleks ini, masalah dengan organ-organ tersebut atau kesehatan umum seseorang dapat diatasi. Pemijat bekerja pada klien dari luar ke dalam dan dari dalam ke luar.
Aromaterapi dan Minyak Esensial
Minyak atsiri adalah bagian penting dari pijat Bali. Minyak ini biasanya beraroma kuat, dan keduanya berfungsi untuk membantu mengendurkan otot dan menenangkan pikiran. Berbagai minyak digunakan; aroma yang umum adalah melati, mawar, dan cendana, sementara minyak yang lebih eksotis mungkin termasuk cempaka, sandat, dan kamboja. Minyak digunakan untuk mempromosikan relaksasi dan untuk menghilangkan stres. Untuk mengatasi keluhan tertentu, pemijat dapat menggunakan minyak hangat dengan infus serai, cengkeh, atau jahe.
Mempersiapkan Pijat
Saat mendapatkan pijat Bali, seseorang harus siap untuk pengalaman sensorik yang dinamis. Dia biasanya akan diminta untuk melepas sebagian besar atau semua pakaian, dan berbaring di atas tikar atau meja pijat. Pijatannya sangat dalam, dan bisa berlangsung satu jam atau lebih. Tubuh akan diregangkan dan diremas, dan tekanan ditempatkan pada titik-titik akupresur dan refleksiologi. Minyak akan dipijat ke dalam tubuh, jadi mandi biasanya diperlukan setelah pemijatan selesai.
Manfaat Pijat
Kombinasi pijat, akupresur, dan refleksologi memungkinkan pijat Bali untuk melepaskan otot-otot yang tegang dan tegang. Pijat bekerja sangat baik pada sendi yang sakit dan ketegangan otot, dan sering direkomendasikan setelah cedera olahraga. Telah dilaporkan untuk meredakan migrain, gangguan tidur, dan masalah pernapasan. Banyak orang menemukan bahwa teknik ini baik untuk mengurangi stres dan kecemasan, dan meningkatkan rasa kesejahteraan umum seseorang.