Peternakan kura-kura adalah kegiatan komersial di mana kura-kura dibiakkan, ditetaskan, dan dibesarkan untuk dijual ke industri hewan peliharaan dan makanan. Industri peternakan penyu diyakini berasal dari Amerika Serikat pada tahun 1940-an, dengan pembiakan penyu yang dipanen dari populasi liar. Saat ini, petani penyu di Amerika Serikat memasok penyu ke industri hewan peliharaan dan makanan di Amerika Utara dan Asia. Kura-kura secara rutin dimakan di Asia dan di beberapa bagian pedesaan Amerika Utara. Beberapa ahli ekologi prihatin tentang dampak manusia dari pemanenan daging terhadap populasi penyu liar di dunia.
Peternakan yang memelihara bayi penyu yang sehat dan bebas penyakit relatif umum di Amerika Serikat. Banyak petani kura-kura Amerika memelihara spesies seperti penggeser bertelinga merah untuk dijual sebagai hewan peliharaan di pasar domestik. Beberapa pembudidaya penyu bahkan menawarkan penangkaran penyu peliharaan kepada pelanggan mereka. Spesies lain, seperti penyu hijau, dapat dibesarkan di peternakan untuk dijual ke pasar makanan.
Pada tahun 1970-an, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (AS) melarang penjualan atau distribusi tukik dengan diameter kurang dari 4 inci (10.2 cm), ketika ditemukan bahwa beberapa bayi penyu yang ditawarkan untuk dijual adalah pembawa salmonella. Para pembudidaya penyu kini umumnya mensterilkan telur penyu mereka, dengan menggunakan metode yang dikenal dengan metode Siebeling. Metode ini biasanya mengharuskan telur dibilas dan kemudian disterilkan dalam tangki vakum. Proses ini biasanya tidak membahayakan telur, dan dapat digunakan untuk memastikan bahwa tukik dalam keadaan sehat.
Di peternakan penyu besar, penangkaran penyu biasanya disimpan di kolam luar ruangan. Mereka umumnya dibiarkan kawin dan bertelur tanpa gangguan. Peternak penyu biasanya mengumpulkan telur setelah diletakkan, mensterilkannya, dan kemudian menetaskan telur di lingkungan yang dikontrol suhunya hingga menetas. Bayi penyu biasanya diperiksa oleh dokter hewan sebelum diedarkan.
Peternakan penyu Amerika juga mengekspor penyu ke industri makanan, terutama di Cina dan bagian lain di Asia. Kura-kura juga sering dianggap sebagai sumber makanan yang layak di banyak daerah pedesaan di Amerika Serikat. Mereka juga terkadang dicari oleh orang Asia-Amerika di lingkungan perkotaan.
Pengambilan kura-kura untuk daging di Amerika Serikat dan Asia diyakini merupakan ancaman nyata bagi populasi kura-kura dunia, karena sekitar 40 persen spesies kura-kura liar dunia menghadapi kepunahan. Beberapa negara bagian AS telah melarang pengumpulan kura-kura liar. Beberapa konservasionis berharap bahwa peternakan penyu dapat menawarkan pasokan daging penyu yang tidak mengancam populasi penyu liar.
Penyu yang dibesarkan di peternakan umumnya disertifikasi sebagai aman untuk distribusi domestik dan internasional oleh otoritas kesehatan yang berlaku. Sebagian besar penyu yang dipelihara untuk makanan di Amerika Serikat diekspor ke negara-negara Asia, terutama China. Peternakan kura-kura diyakini semakin populer di Cina, di mana konsumsi daging kura-kura sering kali jauh lebih umum daripada di tempat lain.