Apa itu Peternakan Lebah?

Peternakan lebah, praktik memelihara koloni lebah madu secara artifisial, adalah salah satu bentuk produksi makanan tertua. Secara resmi dikenal sebagai pemeliharaan lebah, peternakan lebah diperkirakan telah dipraktekkan sejak 13,000 SM. Orang Mesir kuno sangat ahli dalam seni peternakan lebah, karena mereka menganggap madu sebagai bagian penting dari makanan mereka.

Meskipun kebanyakan orang mengasosiasikan peternakan lebah secara eksklusif dengan pengumpulan madu, ada banyak cara lain peternak lebah modern dapat memperoleh penghasilan dari koloni mereka. Misalnya, lilin lebah sering digunakan untuk membuat lilin dan kosmetik. Royal jelly, zat yang dikeluarkan dari kelenjar hipofaring lebah pekerja muda, adalah suplemen makanan yang populer. Propolis, zat resin lebah madu yang digunakan untuk menutup retakan di sarangnya, digunakan dalam pengobatan alternatif, akupunktur, dan homeopati. Banyak operasi perlebahan komersial juga menawarkan layanan penyerbukan tanaman yang memberikan sebagian besar pendapatan tahunan mereka.

Tempat peternak lebah memelihara lebahnya disebut peternakan lebah atau bee yard. Koloni lebah disimpan di dalam sarang yang terbuat dari serangkaian kotak kayu dan bingkai yang menampung lembaran lilin untuk digunakan lebah sebagai titik awal ketika membangun sarang lebah. Kotak atas berisi madu, sedangkan kotak bawah digunakan untuk menampung ratu lebah dan sebagian besar lebah pekerja. Di Amerika Serikat, jenis desain sarang yang paling populer digunakan untuk peternakan lebah dikenal sebagai sarang lebah Langstroth.

Karena lebah bisa berbahaya, peternak lebah harus mengambil beberapa tindakan pencegahan keamanan saat bekerja di sekitar koloni lebah madu. Topi atau kerudung biasanya digunakan untuk melindungi wajah dan leher dari sengatan. Sarung tangan adalah bentuk perlindungan peternakan lebah lainnya yang populer, meskipun banyak peternak lebah mengeluh bahwa sarung tangan membatasi gerakan mereka. Setelan berkerudung, biasanya terbuat dari kain berwarna terang untuk membantu membedakan peternak lebah dari pemangsa alami lebah madu, juga dapat digunakan.

Saat bekerja dengan koloni lebah madu, peternak lebah menggunakan perokok untuk membantu menenangkan lebah. Asap berguna dalam peternakan lebah karena menutupi feromon alarm lebah penjaga dan mendorong lebah lain untuk makan dengan menipu mereka agar berpikir bahwa mereka akan segera harus meninggalkan sarangnya. Ini memberi peternak lebah cukup waktu untuk memeriksa koloni dan melakukan perawatan yang diperlukan. Jarum pinus, kertas bubur, karton bergelombang, atau kapas terkompresi adalah beberapa bahan bakar yang dapat digunakan dalam pengasap lebah.