Apa itu Perseteruan?

Perseteruan adalah keadaan permusuhan berkepanjangan antara dua keluarga, klan, atau kelompok kolektif lainnya. Sepanjang sejarah, ada beberapa perseteruan penting, termasuk yang berkisar antara Hatfields dan McCoys di Amerika Selatan, perseteruan Campbell dan McDonal di Skotlandia, dan Perang Mawar Inggris, pertempuran antar klan yang bersaing memperebutkan kekuasaan. Perseteruan juga muncul dalam fiksi, mungkin lebih terkenal dalam drama Shakespeare Romeo and Juliet.

Untuk dianggap sebagai perseteruan, beberapa syarat harus dipenuhi. Yang pertama adalah bahwa perseteruan biasanya terjadi antara kelompok-kelompok yang terhubung dalam beberapa cara. Secara klasik, perseteruan melibatkan keluarga atau orang-orang yang bersekutu dalam klan, meskipun perseteruan juga dapat terjadi antara perusahaan, tim olahraga, atau bahkan sekolah. Setiap kelompok memiliki identitas yang sangat kohesif, sehingga serangan terhadap salah satu anggota diperlakukan seperti serangan terhadap seluruh kelompok.

Perseteruan juga harus berkepanjangan, biasanya berlanjut selama beberapa generasi. Seiring waktu, akar penyebab perseteruan mungkin terlupakan atau terdistorsi, tetapi perseteruan dilakukan melalui serangkaian serangan dan serangan balik. Akan sangat sulit untuk menghentikan perselisihan, karena identitas kolektif dari kelompok-kelompok yang terlibat mengarahkan orang untuk berpartisipasi dalam tindakan balas dendam dalam solidaritas, dan tidak ada pihak yang mau mengakui kelemahan dengan menghentikan kompetisi.

Kata itu pertama kali digunakan dalam pengertian balas dendam pada tahun 1425, dan itu berasal dari fehida Jerman Kuno Tinggi, yang berarti “pertikaian.” Jelas, manusia telah bermusuhan satu sama lain lebih lama dari ini, tentu saja. Secara historis, banyak perseteruan dalam bentuk pertumpahan darah, yang melibatkan, seperti yang bisa dibayangkan, sejumlah besar kekerasan fisik hingga dan termasuk pembunuhan.

Sebuah perseteruan biasanya dimulai dengan penghinaan yang dirasakan atau sedikit. Dalam beberapa kasus, persepsi tersebut mungkin sah, seperti yang terjadi secara historis di negara-negara dengan sistem hukum yang lemah, di mana para pembunuh terkadang tidak dihukum. Perselisihan mungkin dipicu oleh pembunuhan anggota keluarga, yang membutuhkan pembalasan dari kepala keluarga. Tentu saja, begitu sebuah keluarga melakukan pembalasan atas pembunuhan, keluarga yang melakukan kejahatan pada awalnya akan diwajibkan untuk membalas pada gilirannya, membentuk lingkaran setan.

Perselisihan relatif tidak dikenal di sebagian besar negara dengan sistem hukum yang kuat, karena orang dapat menggunakan hukum untuk memastikan keadilan ditegakkan untuk hal-hal seperti harta curian, pembunuhan, pemerkosaan, dan pelanggaran lain terhadap keluarga atau klan. Namun, permusuhan pasti masih terjadi, terutama di antara subkultur seperti geng dan di negara-negara dengan sistem hukum yang lemah atau korup.