Apa Itu Perputaran Aset Lancar?

Perputaran aset lancar merupakan pengukuran efisiensi yang diterapkan akuntan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan. Baik laporan laba rugi maupun neraca memiliki informasi yang diperlukan untuk menghitung rasio ini. Hasil dari rumus ini adalah metrik yang menunjukkan seberapa baik perusahaan menghasilkan pendapatan penjualan dari aset lancar yang dimilikinya. Jumlah yang lebih tinggi umumnya lebih disukai karena perusahaan menggunakan asetnya dengan cara yang seefisien mungkin. Akuntan dapat menghitung rasio perputaran aset lancar setiap bulan.

Aset lancar perusahaan adalah barang-barang yang bertahan kurang dari 12 bulan dalam bisnis. Aset lancar yang paling umum termasuk kas, setara kas, persediaan, dan aset lancar umum lainnya yang tercantum di neraca. Dalam kebanyakan kasus, perusahaan melaporkan item-item ini di bagian paling atas dari bagian aset neraca. Akuntan melaporkan angka-angka ini pada biaya historisnya, yang merupakan jumlah yang dibayarkan perusahaan pada saat pembelian. Dalam beberapa kasus, sebuah perusahaan dapat memilih untuk meninggalkan persediaan jika barang-barang ini tidak sering terjual.

Rasio perputaran aset saat ini cukup mendasar; rumus yang paling umum membagi penjualan dengan rata-rata aset lancar. Penjualan adalah angka teratas yang dilaporkan pada laporan laba rugi perusahaan. Aset lancar rata-rata membutuhkan langkah ekstra untuk dihitung. Akuntan menjumlahkan saldo awal bulanan untuk aset lancar dan saldo akhir bulanan untuk aset lancar, lalu membagi angka ini menjadi dua. Hasilnya adalah penyebut untuk rasio perputaran aset lancar.

Angka yang dihasilkan dari rasio perputaran aset lancar adalah metrik yang merinci penggunaan aset lancar. Misalnya, metrik menunjukkan berapa kali perusahaan melewati aset lancar untuk menghasilkan penjualan, sehingga menyerahkan barang-barang ini. Angka yang lebih tinggi membuktikan bahwa perusahaan menyerahkan lebih banyak aset lancar untuk menghasilkan penjualan, yang berarti bisnis menggunakan barang-barang ini secara efisien. Cara umum untuk melihat ini adalah dengan memisahkan angka di atas atau di bawah 1.0 dari rasio. Hasil kurang dari 1.0 menunjukkan perusahaan tidak menyerahkan seluruh saldo aset lancarnya lebih dari satu kali dalam periode tertentu.

Rasio keuangan bekerja paling baik sebagai patokan. Akuntan harus membandingkan rasio perputaran aset saat ini dengan tren historis atau rata-rata industri. Proses ini dapat memberi tahu perusahaan seberapa baik operasinya dalam kondisi pasar tertentu pada waktu tertentu. Pemilik dan eksekutif sering dapat membuat perubahan pada operasi untuk meningkatkan rasio ini.