Apa itu Peroksiredoksin?

Peroksiredoksin adalah sekelompok enzim antioksidan berbasis protein yang ditemukan dalam sel organisme. Enzim-enzim ini memfasilitasi transduksi sinyal di dalam sel organisme, menyebabkan respons fisiologis pada tingkat sel organisme. Enzim juga mengontrol tingkat peroksida yang ditemukan dalam sel, dengan mengontrol protein lain yang dikenal sebagai sitokin, yang pada akhirnya menghasilkan peroksida sel.

Para peneliti telah menentukan bahwa peroksiredoksin melakukan beberapa fungsi vital pada organisme mamalia. Faktanya, tikus laboratorium yang memiliki peroksiredoksin rendah atau tidak ada dalam suplai darah mereka telah menderita akibat anemia serta hemopoiesis atau kanker darah. Jumlah enzim yang lebih rendah juga dapat secara efektif memperpendek umur beberapa tikus lab dengan membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi atau penyakit. Tikus laboratorium lainnya menderita stres oksidatif, atau ketidakmampuan tubuh mereka untuk mengeluarkan racun dari oksigen yang dipasok ke sel.

Fungsi vital lainnya yang terjadi pada mamalia dan organisme lain dikendalikan atau difasilitasi oleh peroksiredoksin. Misalnya, enzim yang ditemukan pada tanaman melindungi terhadap oksidasi dalam sel yang merupakan bagian dari sistem fotosintesis tanaman. Pada mamalia, enzim mengatur peristiwa seperti kematian sel, produksi sel baru dan perpindahan impuls dari satu sel ke sel lainnya.

Tingkat peroksiredoksin yang ditemukan dalam sel organisme diatur oleh perubahan kadar fosfat atau tingkat oligomer dalam organisme. Tingkat enzim dalam suatu organisme juga dapat dipengaruhi oleh reaksi kimia dalam organisme yang mengubah keadaan oksidasi atom, seperti ketika karbon dioksidasi dan menghasilkan karbon dioksida. Suatu organisme terus mendaur ulang enzim dalam selnya, daripada terus-menerus memproduksi enzim baru.

Enzim dalam keluarga peroksiredoksin dapat ditemukan tidak hanya pada mamalia, tetapi juga pada organisme lain. Mamalia menghasilkan enam jenis enzim yang berbeda dalam keluarga, sedangkan E. coli hanya menghasilkan tiga jenis yang berbeda. Pada mamalia, enzim dapat membentuk hingga satu persen dari jumlah total protein yang ditemukan dalam sel organisme.

“Jam” atau ritme sirkadian tubuh organisme juga diatur oleh peroksiredoksin yang ada di dalam sel. Ritme sirkadian adalah jam biologis 24 jam yang menggerakkan fungsi fisiologis dan perilaku di berbagai organisme, termasuk pada mamalia dan tumbuhan, yang tidak bergantung pada isyarat lingkungan seperti saat matahari terbit atau terbenam. Meskipun elemen lain dalam tubuh berkontribusi pada ritme sirkadian, para peneliti telah menentukan bahwa enzim ini telah mengatur ritme sirkadian pada mamalia lebih lama daripada elemen lain yang diketahui.