Apa itu Perkembangan Sosial Remaja?

Perkembangan sosial remaja menyangkut perkembangan remaja dari rasa diri atau identitas. Rasa identitas dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti teman sebaya individu dan kehidupan keluarga. Ada beberapa kekhawatiran yang terkait dengan perkembangan sosial remaja, termasuk harga diri yang rendah, tekanan teman sebaya, dan penyalahgunaan zat.
Ketika anak-anak memasuki masa remaja, kelompok sebaya mereka biasanya mulai memiliki pengaruh yang lebih besar dalam kehidupan mereka daripada orang tua mereka atau anggota keluarga lainnya. Membangun dan memelihara hubungan dengan teman sebaya merupakan bagian penting dari perkembangan sosial remaja. Remaja perlu menjadi mandiri dan membangun rasa diri dengan membangun hubungan dengan orang lain di luar keluarga.

Interaksi mereka dengan teman sebaya adalah bagian penting dari perkembangan sosial remaja karena memungkinkan orang muda untuk mengembangkan sistem nilai dan moral mereka. Kelompok sebaya memberikan kontras dengan kelompok keluarga dan dapat membantu seorang remaja membandingkan dan membedakan keyakinan dan pemikirannya yang baru terbentuk dengan keyakinan dan pemikiran keluarganya. Namun, ada risiko bahwa kelompok sebaya dapat berdampak negatif terhadap remaja.

Beberapa remaja tidak mulai mengembangkan pemikiran atau keyakinan mereka sendiri, melainkan meniru pemikiran atau keyakinan rekan-rekan mereka dalam upaya untuk menyesuaikan diri. Ini dikenal sebagai tekanan teman sebaya. Untuk mencegah anak-anak dan remaja membuat keputusan yang buruk karena tekanan dari teman sebayanya, orang tua dapat mengajari anak-anak mereka untuk mengenali pengaruh ini. Seringkali, ketika seorang remaja tahu bagaimana mengenali tekanan negatif, dia lebih mampu menanggapinya dengan cara yang positif.

Penerimaan teman sebaya sejak usia dini sangat penting untuk perkembangan sosial remaja yang sehat. Orang-orang yang memiliki teman dekat lebih cenderung memiliki rasa harga diri yang lebih besar sepanjang hidup daripada mereka yang ditolak oleh rekan-rekan mereka. Kurangnya teman dekat dapat menyebabkan masalah perkembangan lain dan masalah psikologis pada masa remaja maupun dewasa.

Keluarga remaja memainkan peran kunci dalam perkembangan sosialnya. Tidak masalah apakah seorang remaja berasal dari keluarga orang tua dua atau orang tua tunggal. Yang penting adalah apakah keluarga itu memperhatikan kebutuhannya atau tidak dan dekat. Remaja dari struktur keluarga dekat lebih mungkin untuk memiliki kesuksesan sosial yang lebih besar serta kesuksesan yang lebih besar sepanjang hidup.

Beberapa remaja berjuang dengan masalah sosial, termasuk gangguan makan, penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan, dan perilaku berisiko lainnya. Untuk beberapa remaja, perilaku ini adalah akibat dari tekanan teman sebaya dan tidak memiliki rasa identitas atau sistem nilai yang berkembang sepenuhnya. Yang lain terlibat dalam perilaku berisiko sebagai respons terhadap kehidupan rumah yang negatif.