Perkembangan kognitif adalah proses perubahan pemikiran, pembelajaran dan persepsi sebagai seorang anak berkembang dari bayi sampai dewasa. Saat kognisi berkembang, anak-anak membangun pengalaman sebelumnya, menggunakan ini untuk membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka. Para peneliti di bidang ilmu saraf dan psikologi terus mencari pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara genetika, perkembangan otak, dan faktor lingkungan dan bagaimana ini berinteraksi selama perkembangan kognitif. Salah satu pelopor dalam mempelajari proses kognitif masa kanak-kanak adalah Jean Piaget. Meskipun beberapa karyanya tidak disukai, banyak dari apa yang dia temukan masih diterima secara luas.
Pendidik telah lama menggunakan teori kognitif Piaget untuk meningkatkan pengalaman belajar masa kanak-kanak. Kesadaran akan tahapan perkembangan kognitif membantu guru menciptakan pelajaran yang sesuai untuk kelompok usia tertentu dan meningkatkan kesempatan pemahaman siswa. Bahasa dan kognisi matematika berubah seiring perkembangan anak. Mengetahui bagaimana anak-anak bernalar dan berpikir tentang konsep dan bahasa matematika saat mereka tumbuh telah menjadi faktor kunci dalam mengembangkan kurikulum sekolah. Sebagai kemajuan penelitian, penemuan-penemuan baru dalam perkembangan kognitif dimasukkan dalam kelas pendidikan guru.
Untuk anak kecil, penemuan selama bermain sangat penting dalam perkembangan proses sosial dan kognitif. Saat bermain, anak mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, kemampuan merencanakan, dan berpikir matematis dasar. Mereka membentuk rasa diri mereka di dunia saat mereka memanipulasi mainan dan benda-benda selama bermain. Selain bermain dengan mainan, para peneliti mempelajari hubungan antara permainan pura-pura dan pengembangan keterampilan kognitif tingkat tinggi seperti berpikir abstrak. Melalui permainan pura-pura, anak-anak berpikir dengan cara yang transformatif, simbolis, dan emosional, yang dapat mengaktifkan lebih banyak area otak.
Psikolog dan ahli saraf terus mencoba menjawab pertanyaan tentang bagaimana kognisi dan otak berkembang sejak lahir hingga dewasa. Bagaimana anak-anak bernalar dan belajar pada usia yang berbeda terus berubah. Ketika mereka menemukan konsep atau objek baru, kognisi berubah untuk menyesuaikan hal-hal baru ini ke dalam persepsi mereka tentang dunia. Sistem klasifikasi, kemampuan penalaran dan strategi pemecahan masalah berubah selama perkembangan kognitif. Bagaimana ini terjadi adalah fokus penelitian perkembangan kognitif.
Hubungan antara gangguan kognitif dan masalah dengan perkembangan otak adalah bidang studi yang berkembang. Ketidakmampuan belajar, Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan Autistic Spectrum Disorder hanyalah beberapa kondisi yang terkait dengan masalah perkembangan kognitif. Gangguan kognitif ditandai dengan kesulitan jangka panjang dengan belajar dan memori. Masalah dengan kemampuan penalaran dan keterampilan pemecahan masalah mempengaruhi tidak hanya akademik, tetapi juga bidang sosial dan perilaku. Penyebab pasti gangguan kognitif tidak sepenuhnya dipahami.