Perkecambahan adalah proses di mana benih atau spora terbangun dari dormansi dan mulai bertunas. Banyak orang mempelajari proses ini dalam tindakan di kelas sains di masa kecil mereka dengan menanam benih seperti kacang atau kacang polong di kelas, dan perjalanan singkat ke luar mungkin akan mengungkapkan setidaknya beberapa contoh, terutama di musim semi. Proses ini sangat penting untuk pertumbuhan tanaman baru, dan bisa sangat menarik untuk dilihat dari awal hingga akhir.
Baik biji maupun spora mengalami periode dormansi. Dormansi sering dipengaruhi oleh faktor eksternal, seperti suhu dan ketersediaan cahaya, dengan benih dan spora diprogram untuk tetap tidak aktif jika kondisi tidak menguntungkan untuk pertumbuhan. Orang dapat memanipulasi kondisi ini untuk memaksa perkecambahan atau dormansi, seperti ketika orang menanam umbi musim semi di dalam selama musim dingin. Tahap dormansi juga dapat diprogram ke dalam benih atau spora, yang berarti bahwa ia tidak akan berkecambah dalam kondisi yang menguntungkan sampai jam internal menentukan bahwa waktu untuk tumbuh telah tiba.
Untuk bertunas, tingkat cahaya, ketersediaan oksigen, suhu, dan tingkat kelembaban semuanya harus sesuai. Berakhirnya dormansi memicu serangkaian reaksi yang pada akhirnya berakhir pada proyeksi akar dan radikula atau ujung tumbuh tanaman yang sedang berkembang. Radikula memaksa jalan keluar dari lapisan pelindung dan bekerja menuju cahaya. Pada tahap awal, nutrisi yang disimpan dalam biji atau spora memasok energi yang dibutuhkan tanaman muda, dan pada tahap selanjutnya, akar yang meluas ke dalam tanah mengumpulkan nutrisi, dan tanaman mulai melakukan fotosintesis energi saat mencapai permukaan tanah.
Benih dapat tetap tidak aktif untuk waktu yang cukup lama, tergantung pada spesiesnya, dengan beberapa contoh berumur 10,000 tahun yang berhasil berkecambah. Sebagai aturan umum, semakin tua benih, semakin kecil kemungkinannya untuk berkecambah. Biji kecil yang layu juga cenderung tidak dapat tumbuh. Untuk tukang kebun dan petani, prosesnya sangat penting, karena kegagalan untuk berkecambah bisa menjadi masalah serius.
Tukang kebun dengan benih yang duduk-duduk dan ingin tahu apakah benih akan tumbuh atau tidak dapat melakukan tes sederhana dengan mengambil sepuluh benih dan menyegelnya dalam kantong plastik dengan tisu basah. Kantong dapat disimpan pada suhu kamar selama satu sampai dua minggu untuk melihat apakah benih berkecambah. Jika delapan hingga sepuluh bertunas, benih dalam kondisi baik, dan dapat ditanam secara normal. Jika enam sampai tujuh benih berkecambah, benih harus dikemas berdekatan saat ditanam, dan jika lima atau lebih sedikit kecambah, benih harus dibuang.
Meskipun tes ini bekerja dengan baik untuk banyak jenis benih yang umum, penting untuk diingat bahwa semua benih memiliki periode perkecambahan yang spesifik, yang dapat bervariasi berdasarkan bulan atau bahkan tahun. Juga, beberapa benih secara alami perlu digores atau dirawat dengan air panas sebelum bertunas, jadi tukang kebun harus memastikan untuk melakukan sedikit riset pada benih sebelum mengujinya untuk menentukan kondisi pertumbuhan alaminya.