Perjalanan luar angkasa adalah suatu bentuk perjalanan di mana penumpang memasuki ruang angkasa, wilayah yang luas di luar selubung pelindung atmosfer bumi. Ruang dimulai 62 mil (100 kilometer) di atas kerak bumi, pada titik yang disebut Garis Karman, dan terus berlanjut hingga jarak yang tampaknya tak terhingga, terputus secara berkala oleh benda-benda langit seperti bintang, planet, dan sebagainya. Manusia telah lama memiliki hubungan romantis dengan bepergian di luar angkasa, dengan orang-orang menganggap ruang sebagai “batas akhir”, seperti yang mereka katakan di Star Trek.
Manusia telah tertarik dengan langit malam selama berabad-abad, melacak pergerakan bintang, planet, komet, dan fitur lainnya di langit dan merenungkan misteri langit. Pada abad ke-20, daya tarik terhadap ruang angkasa mengambil tingkat kegembiraan yang sama sekali baru ketika manusia berhasil meluncurkan pesawat ruang angkasa berawak keluar dari atmosfer Bumi, menempatkan astronot di luar angkasa dan di Bulan. Dengan bukti bahwa penerbangan luar angkasa berawak itu mungkin, konsep perjalanan ruang angkasa mulai tampak seperti mimpi pipa dan lebih seperti kenyataan, dan perusahaan swasta mulai memasuki lapangan, mengembangkan pesawat luar angkasa dan menawarkan penerbangan komersial.
Pada abad ke-20, perjalanan di luar angkasa dibatasi untuk astronot yang bekerja untuk berbagai pemerintah, dan itu terutama dilakukan untuk tujuan penelitian. Ini memungkinkan orang untuk mengumpulkan sampel dari Bulan, memelihara teleskop luar angkasa seperti Teleskop Hubble, dan akhirnya melakukan penelitian di Stasiun Luar Angkasa Internasional, sebuah struktur yang mengorbit Bumi dan menampung astronot dari beberapa negara pada waktu tertentu.
Sementara perjalanan ruang angkasa untuk penelitian tentu saja mengagumkan dan penting, banyak orang lebih tertarik pada potensinya sebagai bentuk rekreasi, pariwisata, atau eksplorasi. Warga sipil mulai membeli tiket untuk penerbangan wisata ke luar angkasa pada awal 2000-an, terkadang melakukan penerbangan suborbital singkat di mana mereka hampir tidak memasuki ruang angkasa, dan terkadang menghabiskan beberapa hari di luar angkasa, menjelajahi Stasiun Luar Angkasa Internasional dan menikmati pengalaman berada di luar angkasa.
Potensi perjalanan ruang angkasa tidak terbatas, seperti alam semesta, hanya dibatasi oleh teknologi manusia. Banyak orang berharap impian fiksi ilmiah, seperti kapal besar yang dapat melakukan perjalanan antar galaksi, suatu hari nanti akan terwujud. Orang mungkin menjelajahi seluruh tata surya dan galaksi, belajar lebih banyak tentang sifat alam semesta dan berpotensi mengarah pada penemuan kehidupan di luar batas Bumi.