Apa itu Periwinkle Madagaskar?

Periwinkle Madagaskar, secara ilmiah dikenal sebagai Catharantus roseus, adalah spesies tanaman tahunan milik keluarga Apocynaceae. Spesies ini berasal dari Madagaskar dan India tetapi tersebar luas di banyak daerah tropis. Ini dapat mentolerir kekeringan ketika sudah terbentuk dan lebih menyukai sinar matahari penuh atau naungan parsial. Umumnya ditanam sebagai tanaman taman, periwinkle Madagaskar juga dikenal dengan nama lain, seperti old maid, cayenne melati, dan rose periwinkle. Terkadang ada kebingungan mengenai nama resmi spesies tersebut karena pernah disebut sebagai Vinca rosea.

Bunga dari spesies ini memiliki lima kelopak, dan warnanya bervariasi antara merah muda, merah, dan putih. Daunnya tersusun saling berhadapan pada batang yang cukup kokoh dan berukuran sekitar 2 hingga 3 inci (5 hingga 8 cm) panjangnya. Sebagai tanaman tahunan, periwinkle Madagaskar dapat tumbuh setinggi 3 kaki (sekitar 0.9 m) dan lebarnya hampir sama.

Tanaman tropis ini banyak ditemukan di taman karena penampilannya yang khas. Dengan periode mekar yang panjang dan daun mengkilap gelap, periwinkle Madagaskar sering dianggap sebagai tanaman penutup tanah yang sangat baik. Daunnya cenderung menggulung di bawah panas, tetapi mereka dengan cepat membuka begitu embun jatuh pada mereka atau suhu turun. Banyak kultivar ditanam untuk varian warna bunga yang luas dan toleransi dingin. Salah satu contohnya adalah pendingin peppermint, yang lebih toleran terhadap dingin daripada tanaman asli dan menumbuhkan bunga putih dengan pusat merah.

Perbanyakan periwinkle Madagaskar biasanya dilakukan dengan menabur benihnya tetapi juga dapat dilakukan dengan menanam stek yang diambil dari tanaman dewasa. Di tanah yang gembur, benih mudah tumbuh dan bisa menjadi invasif jika tidak dipelihara dengan mencabut bibit yang tidak diinginkan. Transplantasi relatif mudah dan paling baik dilakukan pada sore hari karena suhu yang lebih dingin mencegah bibit layu.

Periwinkle Madagaskar telah menarik perhatian industri farmasi karena vinblastine dan alkaloid vincristine dari getahnya dianggap sebagai obat yang efektif untuk limfoma dan leukemia oleh beberapa peneliti. Kedua alkaloid ini ditemukan sebagai agen anti-kanker aktif dan signifikan untuk kemoterapi. Selama ratusan tahun, ekstrak dari tanaman ini telah digunakan dalam pengobatan herbal untuk mengobati diabetes, menurunkan tekanan darah dan bertindak sebagai obat penenang. Ekstrak, bagaimanapun, ditemukan menyebabkan efek samping seperti rambut rontok. Ini juga beracun bagi ternak, terutama jika tertelan dalam jumlah besar.