Ketika objek yang mengorbit Bumi berada pada titik terdekat dengan Bumi dalam orbitnya, tahap ini disebut sebagai perigee. Sebaliknya, ketika objek yang sama berada paling jauh di orbitnya, dikatakan berada di “apogee.” Istilah ini pertama kali digunakan untuk merujuk pada bulan, yang secara teratur bergerak melalui perigee dan apogee saat mengorbit Bumi, meskipun itu juga dapat diterapkan pada banyak satelit buatan manusia yang mengorbit Bumi.
Orbitnya berbentuk elips, bukan melingkar, yang menjelaskan mengapa satelit dapat berada pada jarak yang bervariasi dalam kaitannya dengan Bumi saat mengorbit. Secara lebih umum, para astronom menggunakan istilah “apsis” untuk mencakup titik terdekat dan terjauh dalam orbit, dengan periapsis sebagai yang terdekat, dan apoapsis sebagai yang terjauh. Ketika berbicara tentang hal-hal yang secara khusus mengorbit Bumi, para astronom mengacu pada apogee dan perigee, dan ada istilah khusus untuk objek yang juga mengorbit benda langit utama lainnya, seperti objek yang bergerak mengelilingi matahari (perihelion dan aphelion).
Jarak bulan yang bervariasi dari Bumi berperan dalam cuaca dan pasang surut. Ketika bulan berada di perigee, ia memberikan lebih banyak kekuatan di Bumi, yang dapat menyebabkan pasang surut menjadi lebih ekstrem. Siklus cuaca juga dapat bervariasi secara siklis dengan orbit bulan, dan akibatnya, peramal cuaca dan pasang surut bergantung pada proyeksi astronomi tentang jarak bulan ketika mereka menyiapkan prakiraan dan laporan. Pada waktu tertentu, para astronom dapat menghitung seberapa jauh bulan dari Bumi, dan berapa hari yang dibutuhkan bulan untuk mencapai perigee.
Kadang-kadang, orang melihat bulan dan menyadari bahwa bulan tampak lebih besar dari biasanya, yang tampaknya tidak mungkin. Jawaban atas misteri ini terletak pada kenyataan bahwa ketika bulan berada di perigee, itu benar-benar tampak sedikit lebih besar daripada ketika berada di apogee, karena lebih dekat. Orang-orang yang tertarik untuk melakukan sedikit eksperimen dapat mengambil foto bulan purnama saat bulan berada di apogee, dan mengulangi kondisi saat bulan purnama berikutnya di perigee untuk melihat ilustrasi perbedaan ukurannya.
Mampu menghitung apogee dan perigee juga penting bagi perusahaan yang meluncurkan dan memelihara satelit. Penting bagi suatu objek untuk menemukan orbit yang tepat sehingga akan tetap mengorbit tanpa ditarik ke Bumi, dan perigee dapat mewakili titik bahaya di orbit satelit jika terlalu dekat dengan Bumi.