Apa itu Perhiasan Art Deco?

Perhiasan art deco pertama kali menjadi populer di tahun 1920-an, selama zaman flappers, jazz, dan zaman mesin. Jenis perhiasan ini biasanya terdiri dari kombinasi mutiara, rubi, emas, krom, baja, dan terkadang plastik. Bahan-bahan ini dibentuk menjadi desain geometris, seperti lingkaran, kotak, segitiga, persegi panjang dan busur. Ada beberapa gaya perhiasan art deco, termasuk kaca, logam yang dipalu, mesin, dan permata.

René Lalique memelopori pembuatan perhiasan art deco kaca pada tahun 1920-an. Perhiasan jenis ini dibuat dengan cara meniup kaca menjadi berbagai bentuk dan desain. Warna kemudian ditambahkan ke perhiasan dengan kaca berwarna yang digiling menjadi bubuk dan diambil selama proses peniupan. Perhiasan Lalique biasanya dibuat dalam bentuk tanaman, bunga dan serangga yang dihiasi dengan batu mulia. Potongan paling populer dari perhiasan kaca antik adalah cincin dan kalung.

Jene Dunand adalah seorang desainer kelahiran Swiss yang pertama kali menciptakan perhiasan art deco logam yang dipalu. Perhiasan logam yang dipalu terutama terbuat dari perak atau emas, karena merupakan logam yang lebih lunak dan karenanya lebih mudah untuk dikerjakan. Jenis perhiasan logam palu yang paling populer adalah anting, gelang, dan bros. Desain Dunands sering mengasumsikan bentuk geometris dengan zigzag, segitiga, garis, dan kotak yang ditumpangkan. Mayoritas gaya perhiasan vintage ini dipernis hitam dan merah.

Perhiasan art deco mesin pertama kali dibuat oleh Jean Després. Perhiasannya memiliki penampilan maskulin yang menarik bagi para wanita bebas di era Jazz. Dia menggunakan susunan besar bentuk geometris yang memberi perhiasan itu penampilan yang berat. Jenis perhiasan antik ini mencerminkan pelatihan desain industri yang diterima Després selama Perang Dunia Pertama. Perhiasan mesin sering dibuat dari emas yang dilas menjadi bentuk geometris besar.

Raymond Templier merancang perhiasan art deco pertama yang menggunakan berlian dan rubi. Gaya perhiasan antik ini mempertahankan bentuk geometris yang sama tetapi dengan tambahan suar. Sebagian besar perhiasan antik permata dibuat dengan onyx atau batu gelap lainnya, dengan latar belakang platinum atau emas putih.

Perhiasan art deco biasanya mencerminkan karakter orang yang memakainya. Muncul dalam beberapa desain untuk memasukkan simbol India, lambang Meksiko, hewan dan serangga. Hal ini dimaksudkan untuk menjadi mencolok dan menarik perhatian pemakainya. Popularitas perhiasan art deco berkurang pada 1930-an, tetapi masih dipakai sampai sekarang sebagai perhiasan imitasi.