Apa itu Perencanaan Arsitektur Perusahaan?

Perencanaan arsitektur perusahaan adalah strategi bisnis yang membantu dalam mengidentifikasi proses atau arsitektur yang pada akhirnya mendukung operasi bisnis dan menggerakkan perusahaan lebih dekat untuk mencapai tujuan yang dinyatakan. Setelah diidentifikasi, strategi selanjutnya membantu untuk mengatur arsitektur ini menjadi urutan yang kohesif dan logis yang membantu dalam keseluruhan proses perencanaan bisnis yang efektif. Melekat pada fungsi perencanaan arsitektur perusahaan adalah memanfaatkan informasi yang tersedia dengan sebaik-baiknya, baik dalam hal data historis maupun saat ini yang membantu menunjukkan jalan ke masa depan.

Fase aktual, atau siklus, yang merupakan bagian dari perencanaan arsitektur perusahaan dasar atau upaya EAP dapat dipisahkan menjadi empat bagian dasar, atau lapisan. Yang pertama berkaitan dengan fase memulai usaha. Selama fase ini, data dikumpulkan dan diatur dalam beberapa cara, dengan tujuan untuk dapat memenuhi syarat dan menggunakan data tersebut untuk membangun struktur dasar untuk aktivitas dan menentukan alat atau sumber daya apa yang diperlukan. Selama fase inilah keputusan mendasar dibuat yang berdampak pada semua perencanaan dan implementasi masa depan yang terkait dengan proyek.

Fase kedua, atau lapisan, perencanaan arsitektur perusahaan berkaitan dengan mengevaluasi status bisnis saat ini dan bagaimana hubungannya dengan proyek yang diusulkan. Karena data historis telah dikumpulkan dan diorganisir, tugas memahami tidak hanya situasi saat ini tetapi bagaimana situasi itu terjadi relatif mudah. Evaluasi di sini dan sekarang juga membantu membentuk dasar untuk semua kegiatan di masa depan yang berhubungan dengan proyek.

Menetapkan tujuan atau sasaran untuk proyek sering dianggap sebagai fase ketiga dari perencanaan arsitektur perusahaan. Di sini, tugasnya adalah mengidentifikasi hasil akhir yang diinginkan dari proyek, menggunakan situasi saat ini sebagai titik awal. Karena semua data yang terkait dengan sumber daya dan alat, termasuk sistem informasi bisnis, tenaga kerja, dan bahkan peralatan dan program perangkat lunak telah ditangani sebelumnya, pembentukan tujuan yang bertanggung jawab dan dapat dicapai umumnya bukanlah tugas yang sulit.

Lapisan keempat, atau fase, perencanaan arsitektur perusahaan adalah pengembangan peta jalan untuk bergerak maju dari keadaan sekarang ke tujuan yang telah diidentifikasi. Selama fase inilah spesifik tentang bagaimana membuat gerakan itu dirumuskan. Penugasan dibuat, sistem check and balance diterapkan, dan penjadwalan untuk penyelesaian tugas-tugas penting dikembangkan. Setiap aspek, termasuk biaya, ditangani dan diperhitungkan selama fase ini. Dengan asumsi bahwa setiap fase ini telah berhasil dilaksanakan, hasil akhirnya akan menjadi pemahaman yang jelas tentang di mana upaya dimulai, apa yang harus dicapai, dan bagaimana membuat langkah-langkah sistematis dan logis menuju tujuan yang telah ditetapkan.