Apa itu Perencanaan Agregat?

Perencanaan agregat adalah pendekatan perencanaan bisnis di mana perspektif jangka panjang diambil dan perusahaan dilihat secara keseluruhan, bukan pilihan bagian-bagian yang terpisah. Dalam contoh sederhana, produsen mobil yang melakukan perencanaan agregat akan memikirkan 12 hingga 18 bulan ke depan dan akan mempertimbangkan semua departemen di perusahaan, daripada berfokus pada model atau divisi tertentu. Pendekatan ini dapat memangkas biaya dan membuat perusahaan beroperasi lebih efisien.

Orang-orang yang mengembangkan strategi perencanaan agregat mulai dengan mengembangkan prakiraan untuk penawaran dan permintaan di masa depan. Ini dikoordinasikan untuk mengelola output perusahaan. Perusahaan dapat mengontrol permintaan dengan mengubah harga, menggunakan cek hujan, dan terlibat dalam taktik lain untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan pada periode tertentu. Untuk memastikan pasokan akan memenuhi kebutuhan permintaan, persediaan dipesan secara tepat waktu dan tugas perusahaan memesan personel dengan mendapatkan harga terbaik dengan berbelanja di sekitar persediaan. Negosiasi jauh sebelumnya dapat memberikan peluang seperti akses ke diskon dan manfaat khusus lainnya.

Biaya operasi adalah faktor lain yang akan dipertimbangkan orang dalam strategi perencanaan agregat. Ini termasuk membayar karyawan, menangani overhead, dan biaya lain yang terkait dengan menjaga fasilitas tetap berjalan. Menjaga biaya ini tetap rendah dengan perencanaan strategis dapat menghasilkan lebih banyak keuntungan. Aktivitas sederhana seperti shift shift kerja, misalnya, dapat mengurangi kebutuhan energi selama jam sibuk, sehingga memungkinkan pabrik beroperasi dengan biaya lebih rendah.

Perencanaan agregat bukan hanya tentang operasi manufaktur. Orang-orang yang mengembangkan rencana mempertimbangkan semua tingkatan dan departemen perusahaan, dari eksekutif hingga departemen akuntansi, dengan tujuan merampingkan aktivitas bisnis. Prinsip perencanaan yang sama yang diterapkan orang untuk mengendalikan penawaran dan permintaan produk perusahaan juga dapat diterapkan di dalam perusahaan; memperkirakan permintaan akan persediaan dan peralatan kantor, misalnya, memungkinkan orang untuk merencanakan ke depan untuk memesan dan mengganti segala sesuatu mulai dari toner mesin fotokopi hingga kursi kantor.

Orang dapat mengambil pendekatan perencanaan agregat aktif atau pasif. Dalam pendekatan aktif, orang terlibat lebih langsung dengan mengendalikan penawaran dan permintaan agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pendekatan pasif melibatkan memprediksi dan mempersiapkan permintaan dan menjaga output perusahaan tetap stabil. Rencana pasif cenderung lebih reaktif, dengan perusahaan melakukan hal-hal seperti memberhentikan karyawan dan menghentikan sementara produksi untuk mengatasi penurunan permintaan, sementara rencana aktif bersifat proaktif dan mungkin termasuk mengalihkan pesanan ke periode yang berbeda dan menggunakan kampanye pemasaran yang agresif untuk menarik minat selama periode permintaan yang biasanya lambat.