Apa itu Perekat Polivinil Asetat?

Polivinil asetat, juga dikenal sebagai PVA atau PVAc, adalah polimer sintetis, atau plastik. Lebih spesifik dikategorikan sebagai termoplastik, artinya meleleh pada suhu tinggi, dan memiliki sifat tertentu seperti elastis dan fleksibel pada suhu kamar. Perekat polivinil asetat adalah lem yang mengandung senyawa ini. Banyak jenis lem yang umum, termasuk lem putih standar atau lem sekolah, mengandung bahan ini. Lem tukang kayu kuning, yang biasa digunakan untuk proyek pengerjaan kayu, juga merupakan perekat polivinil asetat, seperti lem kayu putih yang serupa. Lem PVA dianggap sangat mudah digunakan, karena dapat dibersihkan dengan air, aman digunakan tanpa sarung tangan atau pelindung kulit lainnya, dan tidak mengeluarkan asap berbahaya, tetapi tidak tahan dengan baik dalam kondisi lembab atau basah. .

Perekat polivinil asetat bekerja paling baik pada bahan berpori, seperti kayu, kertas, dan karton, dan juga direkomendasikan saat merekatkan vinil dan kulit. Banyak lem PVA berwarna putih, dan digunakan untuk berbagai keperluan, seperti membuat kolase, kerajinan kertas, dan proyek pengerjaan kayu. Perekat ini bebas asam, yang membuatnya sangat cocok untuk proyek seperti penjilidan buku, di mana perekat asam akan merusak kertas.

Lem tukang kayu kuning biasanya digunakan baik untuk proyek konstruksi rumah DIY maupun untuk proyek pengerjaan kayu, seperti pembuatan furnitur. Lem ini mempertahankan semburat kuningnya saat mengering, sementara perekat putih mengering dengan jelas. Lem PVA putih juga memiliki waktu pengeringan yang lebih lama dibandingkan lem kuning. Keduanya bekerja dengan baik untuk sebagian besar jenis kayu, tetapi tidak selalu memberikan ikatan yang kuat jika kayunya berminyak, seperti jati. Kandungan air pada perekat juga dapat membuat beberapa jenis kayu, seperti beech, warp.

Agar lem PVA membentuk ikatan perekat sekuat mungkin, pengguna harus bekerja pada suhu kamar, memastikan sirkulasi udara yang baik, dan memberi tekanan pada bahan yang direkatkan, seperti dengan menggunakan klem. Perekat jenis ini tidak cocok untuk digunakan di tempat yang akan terkena kelembapan atau air. Juga tidak boleh dibiarkan membeku, karena ini akan membuat lem kehilangan kemampuannya untuk membentuk ikatan yang kuat.