Pendarahan mata adalah suatu kondisi di mana pembuluh darah di dalam mata pecah dan berdarah, meninggalkan bercak merah di bagian putih mata, di retina, atau di antara retina dan lensa. Diabetes, tekanan darah tinggi, dan ketegangan mata adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan pendarahan mata. Pendarahan di mata, bagaimanapun, seringkali tanpa penyebab yang jelas dan kadang-kadang dapat terjadi dari kejadian sehari-hari, seperti bersin, batuk, atau menggosok mata. Kadang-kadang, gangguan perdarahan atau infeksi dapat menyebabkan perdarahan mata.
Pendarahan yang paling umum terjadi di sklera — bagian putih mata di bawah selaput bening. Banyak pembuluh darah kecil di bawah membran ini, yang disebut konjungtiva, sangat rapuh sehingga dapat pecah dengan mudah di bawah tekanan ringan. Contoh perdarahan di sklera di bawah konjungtiva disebut perdarahan mata subkonjungtiva. Pendarahan ini umumnya tidak berbahaya dan sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam satu atau dua hari.
Pendarahan di mata yang terjadi antara lensa dan retina terjadi di bagian mata yang dikenal sebagai ruang vitreous. Jenis pendarahan mata ini terjadi ketika pembuluh darah di dekat retina robek dan membocorkan darah ke dalam atmosfer bilik yang bening dan seperti gel. Perdarahan vitreous dianggap kecil; namun, beberapa orang mencari bantuan medis untuk mengeluarkan darah atau bekuan darah dari ruang vitreous jika tidak hilang dengan sendirinya. Jenis pendarahan mata ini, yang sering dikaitkan dengan diabetes, dapat mengaburkan penglihatan untuk sementara. Selain diabetes, anemia sel sabit dan degenerasi makula dapat menyebabkan perdarahan vitreous.
Jenis perdarahan mata ketiga — perdarahan retina yang tidak normal — adalah yang paling serius. Pendarahan ini disebabkan oleh lebih dari sekadar robekan retina yang mungkin mengakibatkan pendarahan ruang vitreous. Ketika retina — selaput di bagian belakang mata — terisi darah karena pecahnya arteri retina dan jaringan kapiler yang memasok nutrisi ke area mata belakang, kondisi ini biasanya disebabkan oleh trauma mata besar, seperti jatuh. atau pukulan berat ke mata. Beberapa dokter menggunakan perdarahan retina untuk mengidentifikasi korban pelecehan atau penyerangan.
Namun, pendarahan retina juga bisa disebabkan oleh penyakit. Tekanan darah tinggi yang ekstrem dan diabetes yang tidak terkontrol sering dikaitkan dengan perdarahan retina mata. Pendarahan tersebut dapat mengakibatkan lecet di belakang retina, yang dapat mengurangi atau mengakhiri penglihatan karena retina mengirimkan sinyal saraf ke otak untuk penglihatan. Operasi laser dapat menghilangkan gumpalan darah retina dan lecet. Seringkali dapat mengembalikan penglihatan yang hilang, tetapi tidak selalu.