Perdagangan kredit karbon menawarkan cara bagi perusahaan untuk mengurangi keluaran karbon dioksida mereka secara keseluruhan untuk mematuhi undang-undang dan peraturan polusi. Dalam skema perdagangan emisi karbon yang khas, perusahaan membeli atau menjual kredit karbon. Satu ton karbon biasanya setara dengan satu kredit karbon. Secara kolektif, perusahaan perdagangan harus mematuhi batas emisi karbon total secara keseluruhan. Perdagangan kredit karbon juga disebut sebagai transaksi cap and trade, perdagangan emisi karbon, perdagangan emisi CO2, atau sekadar perdagangan emisi.
Perdagangan emisi kredit karbon terjadi baik secara nasional maupun internasional, dan batasan serta aturan perdagangan yang berlaku untuk setiap perdagangan emisi bervariasi dari satu negara ke negara lain. Beberapa negara mempromosikan perdagangan emisi sukarela dengan menawarkan kredit pajak atau insentif lain kepada perusahaan yang berpartisipasi dalam skema tersebut. Negara lain mewajibkan perdagangan kredit karbon. Sebagai contoh, sejumlah negara telah menandatangani perjanjian perdagangan emisi internasional, yang dikenal sebagai Protokol Kyoto, yang mewajibkan perdagangan kredit karbon. Di bawah Protokol Kyoto, setiap negara peserta harus mematuhi batasan tertentu pada emisi gas rumah kaca.
Skema kredit karbon internasional lainnya juga ada. Skema perdagangan emisi Eropa, yang dikenal sebagai Sistem Perdagangan Emisi Uni Eropa (EU ETS), adalah salah satu skema perdagangan kredit karbon global terbesar. Di bawah EU ETS, perusahaan yang mengeluarkan karbon dioksida dalam jumlah besar harus mengawasi dan melaporkan tingkat emisi mereka. Selain itu, setiap tahun perusahaan-perusahaan ini harus memberi pemerintah sejumlah tunjangan emisi yang setara dengan total keluaran emisi karbon mereka.
Baik wajib atau sukarela, sebagian besar skema perdagangan kredit karbon bekerja dengan cara yang sama. Biasanya, perusahaan diberi batasan emisi karbon oleh lembaga pemerintah atau otoritas internasional. Jika output karbon perusahaan melebihi batas totalnya, perusahaan dapat menjual kelebihannya kepada perusahaan yang belum mencapai batas kredit karbonnya. Intinya, perusahaan yang mengeluarkan terlalu banyak karbon dioksida harus membayar untuk mencemari lingkungan sementara perusahaan yang lebih sedikit mencemari diberi imbalan finansial. Kebijakan di balik sistem ini adalah mewajibkan perusahaan yang memiliki kemampuan untuk mengurangi emisi mereka untuk melakukannya.
Perdagangan karbon adalah salah satu pasar keuangan terbesar yang ditargetkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Jenis polutan lain yang dapat diperdagangkan di pasar emisi termasuk hujan asam, metana, dinitrogen oksida, dan hidrofluorokarbon. Tujuan dari pasar perdagangan emisi ini pada akhirnya adalah untuk membantu mengurangi pertumbuhan emisi sambil membantu perusahaan mematuhi undang-undang polusi.