Apa itu Perawat Sirkulasi?

Perawat sirkulasi adalah jenis perawat bedah yang bersirkulasi di ruang operasi untuk memantau prosedur. Dia bertindak sebagai advokat pasien, memastikan bahwa kondisi di ruang operasi tetap aman dan steril. Perawat sirkulasi juga melakukan berbagai tugas lain, mulai dari membantu menyiapkan ruang operasi untuk operasi hingga mengisi dokumen yang berkaitan dengan operasi. Karier keperawatan ini membutuhkan perhatian yang sangat baik terhadap detail, dan banyak stamina, karena perawat sirkulasi harus hadir dan aktif selama operasi.

Di ruang operasi, ada dua area: area operasi steril, dan area nonsteril. Selama operasi, tujuannya adalah untuk menjaga agar bidang operasi benar-benar steril demi keselamatan pasien. Perawat yang bersirkulasi memantau bidang steril, memberi tahu staf ruang operasi bila ada sesuatu yang dapat membahayakan sterilitas. Mereka juga menghubungkan orang-orang di area steril dengan area nonsteril. Misalnya, perawat sirkulasi dapat membuka paket yang diautoklaf sehingga seseorang di bidang operasi dapat mengakses alat steril di dalamnya.

Jenis perawat bedah lainnya adalah perawat scrub, perawat yang melakukan scrub agar dapat bekerja di bidang bedah, membantu ahli bedah. Perawat scrub juga memantau keselamatan pasien dan keamanan area steril saat bertindak sebagai asisten ahli bedah, dan mereka umumnya bekerja sama dengan perawat sirkulasi selama prosedur. Menjaga jalur komunikasi dalam tim bedah tetap terbuka sangat penting, sehingga masalah yang muncul dapat ditangani dengan cepat dan profesional.

Karena perawat sirkulasi bekerja di bidang nonsteril, anggota tim bedah ini tidak perlu steril. Untuk keselamatan pasien, bagaimanapun, perawat sirkulasi dan staf lain di area nonsteril biasanya memakai masker wajah, menjaga rambut mereka tetap tertutup topi bedah, dan mengambil tindakan lain untuk menghindari mengorbankan kondisi bersih di ruang operasi.

Untuk bekerja sebagai perawat sirkulasi, perawat umumnya harus menghadiri sekolah keperawatan dan menerima pelatihan khusus dalam keperawatan bedah. Ia juga harus sangat paham dengan kebijakan dan prosedur rumah sakit, dan mengikuti pendidikan lanjutan sering kali diperlukan juga untuk memastikan bahwa perawat yang beredar mengikuti informasi yang muncul di bidang bedah. Perawat sirkulasi juga harus tidak takut untuk menentang prosedur yang mereka anggap berbahaya, atau memberi tahu ahli bedah bahwa mereka telah terkontaminasi dengan menyentuh orang, instrumen, atau area yang tidak steril, sehingga mereka harus keluar dari area steril dan menggosok kembali sebelum melanjutkan. operasi.