Penyumbatan arteri koroner, juga disebut aterosklerosis, terjadi ketika pembuluh darah yang memasok darah ke jantung tersumbat atau tersumbat. Jenis penyumbatan ini secara drastis meningkatkan risiko serangan jantung, salah satu penyebab utama kematian pada pria dan wanita. Banyak penyumbatan arteri koroner adalah akibat dari penyakit arteri koroner. Tanda-tanda penyakit arteri koroner termasuk rasa sakit atau tekanan di dada, keringat dingin dan kesulitan bernapas. Orang yang mengalami gejala-gejala ini harus segera menemui dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Mereka yang berisiko terkena penyakit arteri koroner harus berhati-hati dalam melakukan perubahan pola makan dan gaya hidup untuk mengurangi risiko penyumbatan arteri koroner.
Arteri koroner adalah pembuluh darah yang memasok darah ke jantung. Nama untuk tiga arteri koroner utama adalah arteri asendens anterior kiri, sirkumfleksa, dan arteri koroner kanan. Setiap arteri memasok darah ke bagian jantung yang berbeda. Arteri kiri memasok darah ke bagian depan jantung, sirkumfleksa ke belakang, dan arteri koroner kanan ke bawah. Jika penyumbatan arteri koroner terjadi di salah satu arteri ini, konsekuensi serius, termasuk nyeri dada yang parah, serangan jantung, atau bahkan kematian, dapat terjadi.
Seiring bertambahnya usia, timbunan lemak dapat tertinggal di dinding arteri koroner. Pada beberapa orang, endapan ini bisa menjadi lebih tebal dan berkontribusi pada penyumbatan arteri. Akhirnya, timbunan lemak menyebabkan limbah dan sel-sel lain menempel pada dinding arteri. Pada waktunya, bagian luar endapan ini juga bisa menjadi keras. Endapan yang mengeras, disebut plak, dapat mengganggu aliran darah ke jantung, menyebabkan penyumbatan arteri koroner parsial.
Jika cangkang keras plak itu pecah atau retak, tubuh akan mencoba menutup retakan itu. Untuk melakukan ini, trombosit darah dapat menempel pada celah dan satu sama lain untuk menutup celah. Ini disebut gumpalan darah. Gumpalan dapat memblokir arteri koroner sepenuhnya. Tanpa aliran darah yang memadai, jantung dapat kekurangan oksigen.
Tanpa jumlah oksigen yang tepat, jantung akan menderita. Dalam kasus penyumbatan arteri koroner parsial, seseorang mungkin merasakan dada sesak atau nyeri dada jika dia melakukan kerja berat atau stres. Hal ini terjadi karena darah tidak dapat melewati arteri untuk memasok oksigen yang cukup ke jantung. Jika arteri tersumbat sepenuhnya, darah tidak dapat mengalir sama sekali, yang dapat mengakibatkan serangan jantung.
Untuk mencegah penyumbatan arteri koroner, seseorang harus menjalani gaya hidup yang mengurangi risiko. Kolesterol tinggi merupakan faktor risiko utama, jadi makan makanan yang rendah kolesterol dapat membantu mencegah penyumbatan. Prosedur seperti angioplasti balon dapat digunakan untuk mendorong timbunan lemak keluar. Obat juga dapat diresepkan oleh dokter. Seorang dokter dapat merekomendasikan kegiatan, seperti program olahraga, dan pilihan gaya hidup lainnya untuk menjaga risiko penyumbatan arteri koroner tetap rendah.