Penyesalan penjual adalah respons emosional terhadap penjualan dari pihak penjual yang melibatkan perasaan menyesal atas penjualan tersebut. Emosi ini cenderung ikut bermain ketika barang-barang besar terlibat, seperti rumah, bisnis, atau mobil, tetapi orang juga dapat mengalami penyesalan penjual atas sesuatu yang sederhana seperti teko. Emosi ini sangat umum, dan orang-orang disarankan untuk bersiap menghadapi pengalaman penyesalan penjual sebelum mereka menjual sesuatu.
Sejumlah faktor dapat terlibat dalam penyesalan penjual. Beberapa orang tidak benar-benar ingin menjual barang tersebut pada awalnya, dan mereka terkejut ketika barang tersebut terjual, menyadari bahwa mereka memiliki hubungan emosional dengan barang tersebut yang membuat penjualan menjadi sulit. Orang lain mungkin berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan harga yang lebih baik untuk barang tersebut, atau mereka mungkin merasa bahwa pembeli memanfaatkannya dengan cara tertentu. Ini biasa terjadi dalam transaksi di mana pembeli dan penjual bernegosiasi untuk mencapai harga.
Dalam beberapa kasus, penyesalan penjual muncul sebelum kesepakatan selesai, dalam hal ini penjual mungkin mencoba untuk mundur dari kesepakatan. Ini dikenal sebagai “mendapatkan kaki dingin”, dan ini sangat umum terjadi pada transaksi real estat, karena transaksi dapat memakan waktu dua bulan atau lebih untuk diselesaikan dari penandatanganan kontrak hingga akhir escrow, menyisakan banyak ruang untuk penyesalan. Sementara penjual biasanya dapat mundur tanpa menghadapi hukuman hukum, mereka mungkin diwajibkan untuk membayar ganti rugi kepada pembeli, dan kepada Realtors yang mendaftarkan properti dan menegosiasikan penjualan.
Jika penyesalan penjual muncul setelah penjualan, penjual mungkin tergoda untuk membeli kembali barang tersebut. Dalam hal ini, penjual biasanya membayar lebih dari barang yang dijual untuk mengambil barang dari pembeli asli, dan pembeli mungkin kesal dengan prosesnya. Mereka juga dapat menolak untuk menjual, meninggalkan penjual asli tanpa jalan lain.
Emosi ini sangat normal, dan orang-orang harus siap untuk itu ketika mereka melakukan penjualan besar. Ini membantu untuk mempersiapkan sebelumnya untuk memastikan bahwa seseorang benar-benar siap untuk menjual barang, dengan membuat daftar pro dan kontra dari penjualan, memikirkan harga yang wajar, dan berbicara dengan teman dan anggota keluarga. Setelah barang berada di pasar dan negosiasi telah dilakukan, orang harus mencoba untuk tidak menyerah pada penyesalan penjual, karena dapat menyebabkan masalah yang signifikan bagi semua orang yang terlibat. Terutama dalam kasus di mana penjual seperti dealer mobil atau Realtor menangani barang tersebut, penjual harus ingat bahwa pihak ketiga ini tidak menghasilkan uang kecuali barang tersebut terjual, jadi agak tidak sopan untuk mencantumkan barang yang tidak ada niat untuk dijual, atau untuk mencantumkan barang dengan harga yang sangat tinggi yang akan menghalangi pembeli.