Apa itu Penyakit Parkinson?

Penyakit Parkinson adalah gangguan gerakan yang menyerang orang berusia di atas 50 tahun, terutama pria. Penyakit ini sudah tidak asing lagi bagi banyak orang, berkat gejalanya yang khas. Yang paling menonjol dari gejala ini mungkin adalah tremor tangan yang menunjukkan awal dari gangguan. Kondisi ini dianggap kronis dan progresif, dan saat ini tidak ada obatnya, meskipun berbagai perawatan dapat digunakan untuk mengelola Parkinson dan memperlambat perkembangan penyakit.

Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel di otak yang memproduksi dan mentransmisikan dopamin. Jika lebih dari 80% dari sel-sel ini menjadi terganggu, pemilik otak akan mengembangkan Penyakit Parkinson, karena otot mereka kekurangan bahan kimia penting ini. Tanpa dopamin, otot tidak dapat bergerak dengan mulus, dan tubuh kesulitan mengoordinasikan gerakan otot.

Selain tremor yang terkait dengan Parkinson, penyakit ini juga dapat bermanifestasi dalam bentuk keseimbangan yang buruk, bicara cadel, gaya berjalan terseok-seok, tulisan tangan kaku, gerakan kaku atau kaku, gerakan lambat, kesulitan menelan, dan hilangnya gerakan refleks seperti berkedip. . Pasien Parkinson juga dapat mengalami depresi dan masalah tidur, dan mereka mungkin mengalami kedutan dan tremor yang tidak disengaja.

Dokter James Parkinson adalah orang pertama yang menggambarkan penyakit ini, pada tahun 1817, dan dinamai untuk menghormatinya. Penyebabnya tidak sepenuhnya dipahami, karena banyak pasien tampaknya mengembangkan kondisi tanpa alasan yang jelas. Pasti ada komponen genetik, dengan beberapa orang yang lebih berisiko daripada yang lain, dan trauma kepala yang parah, penggunaan narkoba yang berkepanjangan, dan paparan racun tertentu tampaknya meningkatkan risiko juga. Biasanya, penyakit ini didiagnosis berdasarkan gejala, dan terkadang pemindaian otak akan dilakukan untuk memastikannya, dengan mencari perubahan aktivitas otak yang terkait dengan Parkinson.

Perawatan untuk Penyakit Parkinson difokuskan pada memperlambat perkembangan, membuat pasien lebih nyaman, dan mempertahankan kemandirian selama mungkin. Fisioterapi digunakan untuk menjaga anggota tubuh sefleksibel mungkin, sementara obat-obatan dapat digunakan untuk melengkapi dopamin yang hilang dan mengelola tremor. Pasien Parkinson juga dapat diberikan rekomendasi diet dan olahraga, dan dalam beberapa kasus stimulasi otak dalam digunakan sebagai pengobatan untuk Parkinson.

Didiagnosis dengan Parkinson bukanlah akhir dunia, terutama bagi pasien yang bersedia melakukan terapi fisik dan olahraga. Akan sangat membantu jika dikelilingi oleh teman dan anggota keluarga yang mendukung, dan merupakan ide bagus untuk meneliti alat bantu yang meningkatkan kemandirian pasien dengan Parkinson dan gangguan gerakan lainnya.