Apa itu Penurunan Tegangan?

Penurunan tegangan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan setiap pengurangan tegangan suplai dalam rangkaian listrik lengkap. Istilah ini dapat digunakan untuk menggambarkan rugi tegangan pada komponen tertentu dalam rangkaian, rugi tegangan yang diukur di seluruh rangkaian, atau sebagai deskripsi luas dari fenomena rugi tegangan pada rangkaian secara umum. Semua rangkaian listrik, betapapun sederhananya, menghadirkan sejumlah hambatan tertentu terhadap aliran arus listrik yang melaluinya. Resistansi ini secara efektif membuat arus listrik bekerja lebih keras, dan dengan demikian menyerap energi. Pengeluaran energi inilah yang menyebabkan penurunan tegangan yang digambarkan dengan istilah drop tegangan.

Misalnya, rangkaian sederhana dapat dibuat dari baterai 9 volt yang dipasang pada bola lampu flash sederhana dengan sakelar kecil. Jika seseorang mengukur tegangan pada terminal baterai dengan sakelar terbuka, pembacaan multimeter akan menjadi sekitar 9 volt. Jika seseorang menutup sakelar dan menyalakan bohlam, pembacaan itu akan turun sekitar 1.5 volt. Pengurangan tegangan itulah yang dikenal sebagai penurunan tegangan, dan itu terjadi sebagai akibat dari kerja yang harus dilakukan baterai untuk menerangi bohlam. Masing-masing dan setiap komponen dalam suatu rangkaian, termasuk kabel, menawarkan sejumlah hambatan tertentu terhadap aliran arus listrik dan akan menyebabkan penurunan tegangan yang terkait.

Dalam aplikasi yang sangat sensitif terhadap tegangan suplai, seperti perangkat elektronik, rugi-rugi tegangan ini harus dihitung dengan hati-hati dan tegangan suplai disesuaikan untuk menyediakannya. Catu daya arus searah (DC) 12 volt, misalnya, biasanya akan menghasilkan output 13.8 volt untuk mengakomodasi fenomena penurunan tegangan ini. Dalam aplikasi yang membutuhkan kabel yang sangat panjang, biasanya menggunakan kabel yang cukup berat yang memiliki hambatan yang lebih kecil terhadap aliran arus listrik dalam upaya untuk meminimalkan efek kerugian tegangan. Dengan demikian, potensi kerugian total tegangan di sirkuit mana pun perlu dihitung dengan cermat selama fase desain dan spesifikasi proyek untuk memastikan bahwa hasil akhir memenuhi semua persyaratan.

Setiap kehilangan tegangan dalam rangkaian, untungnya, dapat dihitung dengan sangat akurat menggunakan rumus penurunan tegangan. Hal ini memungkinkan untuk mencapai hasil yang konsisten dan dapat diprediksi di akhir penginstalan. Perhitungan ini akan berbeda sesuai dengan jenis sirkuit, suplai tegangan, dan komponen yang terlibat dan bisa sangat kompleks, seringkali membutuhkan penggunaan kalkulator penurunan tegangan. Mereka, bagaimanapun, mengambil pekerjaan menebak secara akurat menyesuaikan spesifikasi catu daya untuk mengakomodasi resistansi sirkuit.