Penjualan gereja adalah acara di mana barang-barang bekas yang disumbangkan dijual dengan keuntungannya untuk amal. Amal dapat diarahkan untuk membantu orang lain secara lokal atau internasional. Biasanya, barang-barang rumah tangga dan pakaian bekas yang masih dalam kondisi baik merupakan sumbangan dari jemaat gereja maupun masyarakat sekitar. Obral gereja biasanya diiklankan di surat kabar lokal sebagai acara penggalangan dana publik untuk dihadiri dan didukung oleh komunitas.
Penjualan gereja dapat diadakan di ruang bawah tanah gereja atau di luar ruangan. Acara ini sangat mirip dengan penjualan garasi atau halaman yang dimiliki orang-orang di banyak lingkungan, kecuali daripada menyimpan dana untuk penggunaan pribadi, gereja menggunakannya untuk mendukung upaya amal. Tidak seperti penjualan halaman atau garasi yang diadakan oleh individu di rumah-rumah tetangga, penjualan gereja mungkin memiliki tema daripada menampilkan banyak kategori barang bekas untuk dijual. Beberapa tema populer untuk penjualan gereja termasuk kue, buku, Natal, pakaian dan kerajinan.
Rummage sale adalah nama lain untuk jenis acara ini. Biasanya, relawan di gereja merencanakan dan mengawasi penjualan. Mereka biasanya memulai dengan memasang tanda di lobi gereja yang meminta jemaat untuk menyumbangkan barang-barang rumah tangga bekas yang bagus. Relawan penjualan gereja juga dapat menelepon orang-orang di komunitas untuk meminta sumbangan serta memasang iklan di surat kabar lokal yang mengundang penduduk daerah itu untuk menurunkan barang-barang rumah tangga bekas. Beberapa minggu sebelum penjualan, iklan lain dapat ditempatkan di surat kabar lokal, serta tanda-tanda yang dipasang di gereja dan lokasi komunitas lainnya, yang mengumumkan tanggal acara.
Bagi banyak gereja, penjualan barang bekas, penjualan pekarangan atau garasi diadakan untuk mengumpulkan dana bagi perjalanan misi. Karena perjalanan misi cenderung ke lokasi di luar negeri, biaya untuk menghadiri sekelompok anggota gereja bisa tinggi ketika tiket pesawat dan pengeluaran lainnya diperhitungkan. Penjualan barang bekas yang diadakan sepanjang tahun dapat menjadi sumber penggalangan dana yang berkelanjutan. Seringkali, penjualan sepanjang tahun ini bervariasi untuk menjaga minat masyarakat, seperti brunch Hari Ayah dan penjualan kue di bulan Juni ditambah penjualan kerajinan Natal di bulan November.
Sabtu pagi adalah waktu yang populer untuk mengadakan obral gereja, tetapi hari dan waktu lain juga dapat digunakan. Harga di penjualan gereja sangat bervariasi. Beberapa penjualan memiliki tempat sampah atau meja di mana segala sesuatu ada harga yang sama, sementara yang lain menggunakan sistem kode warna seperti stiker hijau untuk satu jumlah biaya dan merah untuk yang lain. Untuk meningkatkan jumlah penggalangan dana, banyak gereja mengadakan piknik makan siang atau barbekyu di mana makanan juga dijual.