Apa itu Penipisan Ego?

Penipisan ego menggambarkan teori tentang kemampuan terbatas seseorang untuk memecahkan masalah menggunakan pemikiran kognitif, atau menunjukkan pengendalian diri, ketika energi yang dibutuhkan untuk tugas-tugas kompleks telah habis. Hal ini didasarkan pada konsep bahwa manusia memiliki sumber daya yang terbatas untuk mengatur bagaimana mereka memproses informasi yang rumit dan mengatur emosi. Ketika energi ini menjadi terkuras, itu menyebabkan penipisan ego dan merusak kemampuan untuk melakukan tugas-tugas yang membutuhkan pengendalian diri.

Psikolog percaya ego mengatur fungsi eksekutif otak ketika seseorang menghadapi pekerjaan yang membutuhkan perhatian aktif, logika, atau penalaran. Kemampuan internal ini memungkinkan seseorang menganalisis fakta untuk mencapai kesimpulan dan membuat pilihan. Hal ini juga memungkinkan seseorang untuk melatih kemauan untuk mengendalikan emosi dan perilaku. Di penghujung hari, sumber daya yang terbatas ini berkurang dan penipisan ego terjadi.

Peneliti menemukan bahwa penipisan hanya menghambat kemampuan seseorang untuk menggunakan penalaran dan logika dalam pemecahan masalah, yang disebut sebagai fungsi aktif diri. Informasi yang disimpan dalam memori sebagai pengetahuan umum, seperti kosa kata, tidak memerlukan kontrol aktif dan tidak terpengaruh oleh penipisan ego. Fungsi tidak aktif ini memungkinkan seseorang untuk melakukan tugas-tugas sederhana yang tampak otomatis.

Penipisan ego mungkin menjelaskan mengapa pelaku diet dapat menahan godaan untuk makan makanan yang menggemukkan di pagi hari. Teori tersebut menunjukkan bahwa pada akhir hari, energi yang digunakan untuk pengendalian diri terkuras, dan kemampuan untuk mengendalikan perilaku emosional menjadi terganggu. Contoh lain menggambarkan bagaimana pasangan mungkin berdebat ketika mereka pulang kerja karena sumber daya yang dibutuhkan untuk pengendalian diri emosional terkuras oleh pemikiran kompleks di tempat kerja.

Bagian tengah otak mengatur fungsi eksekutif dengan memproses informasi visual, menafsirkan gambar mental, dan menganalisis masukan verbal, menurut teori-teori ini. Seseorang membutuhkan perhatian yang terfokus untuk secara aktif memproses jenis data ini, yang bergantung pada tingkat energi di bagian otak ini. Sumber daya yang terbatas tersedia untuk mempertahankan kontrol diri dan motivasi untuk secara aktif bertahan dengan pekerjaan ketika menghadapi gangguan. Studi menunjukkan otak menggunakan seperlima dari semua kalori yang dikonsumsi untuk berfungsi dengan baik, meskipun hanya mewakili dua persen dari total berat badan. Ketika energi kalori hilang, penipisan ego terjadi dan intelek menderita.

Beberapa psikolog mengatakan kurang tidur berkontribusi pada penipisan ego karena energi mental beregenerasi ketika beristirahat. Mereka menyarankan perencanaan tugas-tugas penting di awal hari dan menjadi sadar akan gejala penipisan ego. Kelaparan, kemarahan, kesedihan, dan gangguan emosional lainnya yang menghabiskan energi juga mungkin menjadi faktor dalam kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang logis.