Apa itu Penilaian Kekayaan Intelektual?

Penilaian kekayaan intelektual menempatkan nilai pada aset tidak berwujud bisnis. Kekayaan intelektual mencakup barang-barang kreatif yang dimiliki bisnis, seperti merek dagang, hak cipta, dan perangkat lunak komputer. Item bisnis yang inovatif, seperti paten, desain industri, dan rahasia dagang juga dianggap sebagai kekayaan intelektual.

Kebutuhan untuk menilai nilai kekayaan intelektual dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Salah satu alasan utama adalah jika bisnis atau pemilik kekayaan intelektual ingin menjualnya kepada orang lain. Alasan lain untuk penilaian kekayaan intelektual adalah untuk tujuan pajak, ketika lembaga seperti Internal Revenue Service (IRS) ingin mengetahui nilai properti.

Pengenalan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 142, Goodwill dan Aset Tidak Berwujud lainnya juga mengubah pendekatan evaluasi kekayaan intelektual untuk tujuan akuntansi. Dengan diperkenalkannya standar ini, aset tidak berwujud dicatat di neraca perusahaan dengan biaya sebagai gantinya. Sebelumnya, aset ini ditangani dengan menggunakan periode amortisasi yang ditentukan. Selain itu, IRS juga ingin mengetahui bagaimana pemilik kekayaan intelektual menentukan nilai sejak awal.

Dua situasi lain di mana penilaian kekayaan intelektual diperlukan adalah untuk tujuan pembiayaan dan kebangkrutan. Di luar sumber eksternal yang perlu mengetahui berapa nilai aset tidak berwujud, perusahaan juga memiliki kebutuhan internal untuk menilai properti. Misalnya, jika salah satu aset dibeli atau dijual, maka penilaian kekayaan intelektual diperlukan untuk pencatatan pembelian atau penjualan yang tepat dalam catatan akuntansi untuk bisnis.

Umumnya, penilaian kekayaan intelektual berkaitan dengan nilai pasar wajar aset. Nilai pasar wajar (FMV) adalah harga yang akan ditukarkan oleh penjual dan pembeli yang bersedia untuk mengalihkan kepemilikan aset. Dengan kata lain, nilai pasar wajar adalah nilai aset saat ini dalam situasi hipotetis. Selain itu, semua pihak yang terlibat dalam transaksi harus mengetahui semua detail tentang kekayaan intelektual yang merupakan bagian dari penilaian kekayaan intelektual agar dapat dibuat serealistis mungkin.

Misalnya, jika sebuah perusahaan mematenkan sebuah penemuan yang dapat menghemat $1 juta US Dollar (USD), maka penilaiannya akan menjadi jumlah penghematan biaya bagi perusahaan. Namun, secara realistis, perusahaan tidak akan membayar paten atas penemuan yang sama dengan penghematan biayanya. Pada kenyataannya, ini menempatkan nilai paten di suatu tempat antara $0 Dolar AS (USD) dan $1 juta Dolar AS (USD).