Apa itu Penilaian Dampak Kesetaraan?

Penilaian dampak kesetaraan (EqIA) adalah alat yang sebagian besar digunakan di Inggris untuk mencegah kebijakan dan praktik diskriminatif. Evaluasi ini sering didasarkan pada tiga komponen individu: dampak proyek terhadap masyarakat, lingkungan, dan kesehatan. Oleh karena itu, penilaian dampak sosial dapat meninjau bagaimana suatu proyek atau rencana dapat mempengaruhi kekayaan, sementara penilaian lingkungan dapat mempertimbangkan cara-cara di mana industri mempengaruhi kualitas udara. Penilaian dampak kesehatan sering kali mempertimbangkan bagaimana suatu proyek dapat merugikan atau menguntungkan orang dan potensinya untuk mengarah pada kebiasaan gaya hidup baru.

Parlemen Inggris Raya mengesahkan Undang-Undang Kesetaraan 2006 untuk melindungi hak-hak semua warga negara Inggris. Tujuan utamanya adalah untuk melampaui batas-batas yang biasanya ada dalam konteks gender, orientasi seksual, usia, agama, ras dan disabilitas. Kehamilan, persalinan, dan penugasan ulang gender adalah karakteristik tambahan yang sekarang diberikan perlindungan terhadap diskriminasi. Tindakan tersebut didukung dan ditegakkan oleh Komisi Kesetaraan dan Hak Asasi Manusia, yang merupakan organisasi gabungan dari tiga komisi individu yang awalnya melindungi kesetaraan ras, kesempatan yang sama, dan hak disabilitas.

Undang-Undang Kesetaraan 2010 lahir dari undang-undang yang awalnya dikembangkan oleh undang-undang tahun 2006. Kerangka kerja ini adalah versi terbaru yang diduga menyediakan aksesibilitas yang lebih besar ke kebijakan dan mendefinisikan hak individu dengan cara yang lebih ringkas. Pejabat parlemen bermaksud bahwa, pada gilirannya, undang-undang tersebut lebih mudah dipatuhi dan dapat segera diterapkan pada bisnis, badan publik, dan individu.

Salah satu poros yang berkembang dari komitmen terhadap paritas ini adalah penilaian dampak kesetaraan. Ini adalah alat evaluasi yang terstruktur sesuai dengan ketentuan undang-undang tahun 2010. Tujuan EqIA adalah untuk meningkatkan kualitas hidup warga Inggris dengan memastikan bahwa individu dan perusahaan mempertimbangkan dampak tindakan mereka terhadap kelompok atau komunitas. Dengan cara ini, konsekuensi negatif memiliki potensi untuk dihilangkan atau diminimalkan sebelum tindakan diimplementasikan.

Penilaian dampak kesetaraan diharapkan dilakukan sebelum lembaga layanan dan perusahaan memberlakukan kebijakan. Parlemen juga sebagian besar percaya ini harus menjadi pedoman untuk pemberian layanan. Jika penilaian mengungkapkan risiko diskriminasi terhadap kelas yang dilindungi, tindakan harus diambil untuk mengatasi risiko tersebut. Dengan demikian, penilaian dampak kesetaraan sering kali mempertimbangkan tiga hal: masyarakat, lingkungan, dan kesehatan.

Orang-orang mungkin terpengaruh oleh sejumlah proyek pembangunan. Misalnya, rencana untuk mempromosikan pertanian komersial dapat menyebabkan perubahan kekayaan yang signifikan untuk populasi yang tersegmentasi, sedangkan membangun bandara baru dapat menimbulkan konsekuensi perumahan untuk daerah lain. Alat yang dikenal sebagai penilaian dampak sosial (social impact assessment/SIA) membantu mengidentifikasi pengaruh-pengaruh yang dapat dibuat oleh proyek atau kebijakan yang diusulkan. Konsensus umumnya menganggap ini sebagai komponen penting dari penilaian dampak kesetaraan. Meskipun SIA dapat terjadi di banyak negara dan di berbagai industri, metodologi yang digunakan untuk penilaian kemungkinan sangat bervariasi.

Serupa dengan yang dilakukan untuk implikasi sosial, penilaian dampak lingkungan (AMDAL) memeriksa potensi proyek untuk mempengaruhi alam. AMDAL sering dikembangkan melalui studi dan analisis, yang pada gilirannya menginformasikan pembuat kebijakan dan masyarakat yang terkena dampak. Dalam kasus di mana EIA mengakui konsekuensi negatif terhadap tanah, seperti gangguan kualitas udara atau perusakan lahan basah, alternatif untuk proyek yang diusulkan dapat diberikan. Perubahan dalam infrastruktur, pembangunan industri dan tindakan sektor swasta masing-masing dapat mempengaruhi lingkungan secara berbeda, sehingga menciptakan kebutuhan akan AMDAL dalam banyak praktik. Pada gilirannya, penilaian dampak kesetaraan sering menggunakan AMDAL untuk mengidentifikasi kebijakan yang sesuai dengan lingkungan.

Sama seperti tindakan perusahaan dan pemerintah dapat mengubah lingkungan, kegiatan yang sama ini juga dapat berdampak besar pada kesehatan manusia. Transportasi, misalnya, sering menjadi penyumbang kecelakaan lalu lintas, polusi udara, dan kebisingan. Kebijakan yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan dapat mengurangi risiko ini dan juga mendorong aktivitas yang bermanfaat seperti berjalan kaki dan bersepeda. Health Impact Assessment (HIA) adalah instrumen yang dapat mengukur dampak proyek dan kebijakan di berbagai sektor ekonomi. Ketika dianggap sebagai bagian dari penilaian dampak kesetaraan, HIA dapat meringankan beban yang tidak semestinya ke daerah miskin atau terbelakang.

EqIA sebagian besar merupakan komponen dari Parlemen Inggris. Komponen individualnya, bagaimanapun, dapat digunakan di seluruh dunia. Bagian-bagian yang tersegmentasi ini sering memungkinkan pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan keseluruhan proyek dari berbagai sudut. Pendekatan seperti itu dapat menyebabkan perubahan dalam budaya pengambilan keputusan publik dan pendekatan yang lebih proaktif untuk mempromosikan kesetaraan.