Apa itu Pengujian Ultrasonik?

Pengujian ultrasonik adalah penggunaan suara frekuensi tinggi untuk memeriksa material. Frekuensi suara biasanya berkisar antara 5 MHz hingga 25 MHz, yang jauh di atas yang dapat didengar manusia. Suara frekuensi tinggi digunakan karena mampu menembus sebagian besar material tanpa kesulitan, yang memungkinkan untuk melakukan pengujian non-destruktif. Biasanya digunakan untuk mencari retakan, mengukur kedalaman material, dan memeriksa korosi dan ketidaksempurnaan.

Tes ultrasonik bekerja dengan memantulkan suara dari suatu objek dan menafsirkan gema yang dihasilkan. Ini melewati materi sampai gelombang suara menemukan ketidakteraturan. Operator biasanya mencatat ini sebagai “diskontinuitas.” Dengan menganalisis diskontinuitas, operator dapat menentukan apakah ada cacat pada material.

Ketebalan bahan seperti logam, keramik dan plastik dapat diukur dengan pengujian ultrasonik. Pengujian ketebalan ultrasonik terutama dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan suara untuk memantul dari bagian bawah material. Bahan yang berbeda biasanya memantulkan suara pada tingkat yang berbeda. Dengan mengukur perubahan waktu yang dibutuhkan suara untuk dipantulkan, operator dapat mengukur ketebalan setiap material di permukaan multilayer.

Ada beberapa jenis peralatan pengujian ultrasonik, tergantung pada aplikasi yang dibutuhkan. Pilihan peralatan umumnya ditentukan oleh suhu material, ketebalan, geometri dan pembalikan fase. Peralatan uji ultrasonik biasanya memiliki tiga komponen: transduser, couplant, dan sistem pencitraan. Teknisi mengoperasikan peralatan pengujian ultrasonik dengan menggerakkan probe secara manual melintasi permukaan objek yang diuji dan menafsirkan data yang dihasilkan.

Sebuah transduser atau probe menghasilkan dan menerima suara. Biasanya, transduser mengirimkan suara baik dalam sinar lurus atau dalam sinar sudut. Transduser sinar lurus lebih banyak digunakan daripada transduser sinar sudut, yang sering digunakan untuk pengujian las ultrasonik.

Couplant diterapkan pada permukaan yang diuji untuk bertindak sebagai media antara transduser dan permukaan. Tujuan utamanya adalah untuk mengirimkan suara ke permukaan. Ini juga meningkatkan akurasi dengan mencegah hilangnya gelombang suara. Couplants sering dibuat dari gel atau pasta. Air, bagaimanapun, sering digunakan sebagai couplant saat menggunakan transduser imersi.

Data dari pengujian dapat dibaca dengan sistem pencitraan. Sistem pencitraan biasanya berisi kontrol dan prosesor. Pada beberapa peralatan portabel, transduser juga terintegrasi ke dalam sistem pencitraan.