Apa itu Penghasilan Bruto?

Laba kotor didefinisikan secara berbeda, tergantung pada apakah istilah tersebut mengacu pada pendapatan individu atau perusahaan. Bagaimana istilah itu didefinisikan juga tergantung pada undang-undang perpajakan tertentu yang mungkin berbeda menurut wilayah dan oleh siapa yang menanyakan tentang apa yang diperoleh. Umumnya, istilah ini dapat dianggap sebagai jumlah total uang yang dihasilkan sebelum pajak dan pengurangan lainnya diambil darinya, tetapi ada lebih banyak nuansa yang mungkin berlaku.

Pertama, ada perbedaan antara pendapatan kotor untuk perusahaan dan untuk individu. Dalam kebanyakan kasus, penghasilan kotor individu adalah semua uang yang dihasilkan sebelum pajak atau pengurangan yang memenuhi syarat yang mengurangi penghasilan kena pajak. Terkadang ini bervariasi. Berkontribusi ke rekening pensiun atau hal-hal seperti rekening tabungan kesehatan dapat mengurangi uang yang dianggap penghasilan kena pajak dan mungkin dianggap menurunkan penghasilan kotor. Ini tidak selalu terjadi dan definisinya bisa lebih ketat mengikuti konsep bahwa semua uang yang dihasilkan, termasuk uang yang dihasilkan dari investasi, adalah uang kotor.

Sebaliknya, laba kotor untuk perusahaan didefinisikan sedikit berbeda. Pengeluaran perusahaan, seperti sewa, gaji karyawan atau persediaan biasanya dikurangkan dari jumlah total bruto untuk tahun tersebut. Pada dasarnya, total pendapatan ditentukan oleh rumus berikut: uang yang dihasilkan dikurangi biaya kualifikasi.

Baik pendapatan kotor individu dan perusahaan biasanya dipandang sebagai pendapatan sebelum pajak dan juga dianggap sebagai uang yang dihasilkan sebelum pemotongan yang memenuhi syarat diambil. Misalnya, banyak orang mendapatkan gaji yang mencantumkan penghasilan kotor dan kemudian gaji bersih, dan hal-hal seperti pembayaran ke perusahaan asuransi, pajak negara bagian dan/atau negara, dan kontribusi untuk 401rb, yang semuanya mengurangi gaji bersih. Banyak kali pengurangan ini signifikan dan dapat mewakili perbedaan besar antara apa yang diperoleh dan apa yang akhirnya disimpan di bank.

Selain itu, ketika orang mengajukan pengembalian pajak penghasilan, mereka mungkin mengambil lebih banyak pengurangan yang mengurangi jumlah penghasilan kena pajak mereka. Jarang terjadi bahwa penghasilan kena pajak sama dengan gaji kotor atau gaji bersih. Penghasilan kena pajak biasanya jauh lebih rendah dari keduanya.

Ketika orang atau perusahaan ingin meminjam uang, atau menyewa atau membeli properti, mereka sering diminta untuk menilai penghasilan kotor mereka daripada memberikan informasi tentang gaji bersih atau penghasilan kena pajak. Hal ini terkadang menimbulkan masalah karena gaji kotor atau penghasilan bisa jauh lebih tinggi daripada jumlah yang benar-benar dibawa pulang. Disarankan agar orang dan bisnis menganggarkan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mampu, berdasarkan pembayaran bersih, kewajiban sewa atau pembayaran untuk uang pinjaman.