Apa itu Penghasilan Biasa?

Penghasilan biasa adalah semua jenis penghasilan yang dianggap kena pajak dengan tarif tertinggi yang berlaku saat ini. Pendapatan jenis ini mencakup upah dan gaji, segala jenis komisi yang diterima selain upah dan gaji, atau segala jenis pendapatan bunga yang dihasilkan dari penerbitan obligasi atau rekening tabungan. Dividen dari jenis investasi lain sering diklasifikasikan sebagai pendapatan biasa. Saat mengajukan pengembalian pajak penghasilan, perpajakan atas penghasilan biasa yang dihasilkan selama periode tersebut diimbangi dengan pengurangan pajak standar yang saat ini diperbolehkan.

Untuk menghitung dengan tepat jumlah penghasilan biasa yang dikenakan pajak, semua jenis upah atau gaji dimasukkan ke dalam angka total yang diperoleh untuk masa pajak. Untuk orang yang bekerja untuk majikan, ini biasanya ditangani secara otomatis, dengan pajak negara bagian dan federal dipotong untuk karyawan dan diteruskan ke agen pajak yang benar. Bagi orang-orang yang mendirikan perusahaan perseorangan, setiap pembayaran yang diterima dari klien mereka sering dianggap sebagai pendapatan biasa. Bergantung pada undang-undang yang berkaitan dengan pengumpulan pajak, individu yang bekerja sendiri mungkin perlu melacak pendapatan dan menyetorkan pajak secara bulanan, triwulanan, atau setengah tahunan. Di beberapa negara, orang yang berwiraswasta dan menghasilkan di bawah jumlah tertentu dari pendapatan biasa dapat diizinkan untuk melakukan pembayaran pajak tahunan, tanpa menimbulkan jenis hukuman apa pun.

Saat mengajukan pengembalian pajak tahunan, jumlah total penghasilan biasa kena pajak dikurangi dengan pengurangan standar apa pun yang diizinkan oleh agen pajak tersebut. Dalam beberapa kasus, pengurangan standar ini cukup untuk mengurangi beban pajak secara keseluruhan secara signifikan. Untuk orang-orang yang menghasilkan jumlah pendapatan yang lebih kecil selama tahun kalender, pengurangan mungkin cukup untuk menurunkan jumlah pendapatan kena pajak ke titik di mana mereka memenuhi syarat untuk pengembalian pajak. Orang-orang yang menghasilkan jumlah pendapatan yang lebih tinggi dan tidak memiliki banyak cara pemotongan yang memenuhi syarat mungkin mendapati bahwa mereka berhutang pajak tambahan pada saat pengembalian diajukan, jika pemotongan yang memadai tidak terjadi selama periode waktu yang dicakup oleh pengembalian tersebut.

Dalam situasi yang sangat jarang, setiap pendapatan yang diidentifikasi sebagai keuntungan modal dapat diperlakukan sebagai pendapatan biasa untuk tujuan perpajakan. Ini terkadang terjadi ketika keuntungan modal jangka pendek terlibat. Karena undang-undang perpajakan bervariasi dari satu negara ke negara lain, penting untuk memeriksa dengan otoritas pajak yang dapat mengevaluasi sifat keuntungan dan memberi tahu wajib pajak apakah itu dikenakan pajak capital gain yang biasanya lebih rendah atau pajak penghasilan biasa yang lebih tinggi.