Apa itu Penggalangan Dana Gelang?

Penggalangan dana gelang adalah cara bagi badan amal untuk mengumpulkan uang dengan menjual gelang. Ini biasanya dipandang sebagai metode yang efektif karena tidak hanya mengumpulkan uang tetapi juga meningkatkan kesadaran akan suatu tujuan. Biasanya penggalangan dana gelang akan melibatkan desain atau warna tertentu yang terkait dengan suatu tujuan.

Meskipun konsep penggalangan dana gelang muncul setidaknya pada tahun 1980-an, konsep itu menjadi terkenal pada Mei 2004. Lance Armstrong Foundation meluncurkan gelang kuning yang ditandai dengan logo LIVESTRONG. Itu menarik perhatian ketika berbagai selebriti dan tokoh masyarakat memakainya, dan diperkirakan 80 juta telah terjual.

Penggalangan dana gelang bisa menjadi metode yang sangat efektif dari sudut pandang ekonomi. Untuk amal, mereka biasanya relatif murah untuk diproduksi atau dibeli, artinya harga jual sesedikit satu dolar akan menghasilkan banyak uang. Orang yang membeli gelang tidak perlu khawatir bahwa ada mark-up yang tinggi: jika ada, harga memungkinkan mereka untuk menyumbangkan jumlah yang terjangkau sambil tetap merasa telah menerima sesuatu sebagai balasannya.

Gelang amal biasanya terbuat dari gel silikon. Bahan ini memiliki beberapa keunggulan: fleksibel, artinya dapat disesuaikan agar sesuai dengan ukuran pergelangan tangan yang berbeda; itu relatif kokoh, artinya tidak akan runtuh; dan nyaman dipakai dengan sedikit iritasi. Ini dibandingkan dengan bahan yang kurang populer yang digunakan di beberapa gelang seperti pita.

Biasanya warna dan/atau desain gelang relevan dengan amal. Misalnya, gelang LIVESTRONG berwarna kuning, warna yang dikenakan oleh pemimpin lomba dalam olahraga bersepeda Lance Armstrong. Contoh lain termasuk merah muda untuk kanker binatang dan merah untuk AIDS, keduanya sudah ditetapkan dalam pita kesadaran dan item kesadaran lainnya.

Bisa dibilang penggalangan dana gelang paling terkenal melibatkan pita putih yang digunakan oleh Global Call to Action Against Poverty. Ini telah diadaptasi beberapa kali untuk acara dan hari tertentu seperti kampanye Make Poverty History pada tahun 2005. Tidak seperti beberapa gelang amal, pita putih bisa dibilang lebih digunakan sebagai simbol kesadaran daripada penggalangan dana, dengan para pengkampanye mendorong orang-orang di negara-negara miskin untuk membuat gelang mereka sendiri daripada membeli satu.

Ada cerita lama yang mengklaim bahwa anak-anak telah mengadaptasi konsep gelang amal tidak hanya sebagai item fashion, tetapi sebagai indikator seksual. Cerita berulang mengklaim mengenakan warna tertentu menunjukkan kesediaan untuk terlibat dalam jenis aktivitas seksual tertentu. Ada sedikit jika ada bukti kuat bahwa ini adalah kasusnya dan tampaknya sebagian besar merupakan legenda urban.