Apa itu Penganggaran Basis Nol?

Penganggaran dasar nol adalah strategi yang sering digunakan oleh bisnis, organisasi nirlaba, dan bahkan individu dalam merencanakan anggaran operasi untuk tahun kalender mendatang. Apa yang mengesampingkan pendekatan ini adalah bahwa tidak ada asumsi di ujung depan sumber daya yang ada untuk mendanai anggaran. Sebaliknya, item baris yang terkandung dalam anggaran didasarkan pada perkiraan pendapatan yang benar-benar akan dihasilkan dan diterima selama periode yang dicakup oleh anggaran.

Dalam metode penyusunan anggaran lainnya, biasanya ada sejumlah sumber pendapatan yang dibawa dari periode sebelumnya. Dengan pendekatan penganggaran basis nol, tidak ada bantalan keuangan yang termasuk dalam penentuan berapa banyak sumber daya yang akan dialokasikan untuk setiap bagian dari anggaran operasional rumah tangga. Sebaliknya, idenya adalah untuk menentukan alokasi anggaran berdasarkan ekspektasi yang wajar dari pendapatan yang dikumpulkan selama periode tersebut. Misalnya, seorang individu dapat menggunakan penganggaran dasar nol dengan merencanakan setiap bulan anggaran rumah tangga tahunan berdasarkan pendapatan bersih dari pekerjaan, tetapi tidak termasuk pembiayaan item baris apa pun dari sumber pendapatan bunga atau tabungan yang terakumulasi selama tahun sebelumnya.

Banyak perusahaan dan organisasi lebih memilih untuk menggunakan teknik penganggaran ini, bahkan jika ada sejumlah sumber daya yang ada untuk menangani sejumlah besar pengeluaran dalam anggaran untuk tahun mendatang. Pendekatan ini menciptakan situasi di mana perusahaan siap menghadapi kekurangan pendapatan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, tetapi dianggap di luar anggaran. Karena penurunan penjualan yang tidak terduga, serta kenaikan biaya operasional dapat terjadi dalam bisnis apa pun, penganggaran dasar nol tentu saja merupakan pendekatan yang bijaksana untuk upaya penganggaran.

Penganggaran dasar nol bisa menjadi tantangan yang lebih besar daripada metode penganggaran lainnya. Seringkali, pendekatan ini mengharuskan organisasi atau perusahaan untuk lebih realistis tentang kemampuan mendanai setiap item baris. Dalam beberapa kasus, ini dapat membantu perusahaan untuk berpikir dua kali tentang pengeluaran yang dapat merusak kelanjutan operasi perusahaan jika pendapatan yang diantisipasi untuk tahun kalender turun di bawah proyeksi. Atau, penganggaran dasar nol tidak menghalangi penambahan usaha baru selama tahun kalender, jika pendapatan yang dikumpulkan melebihi proyeksi awal tersebut.