Apa itu Penebalan Pleura?

Lapisan paru-paru, yang disebut pleura atau selaput pleura, terdiri dari selaput tipis yang menutupi paru-paru dan memberikan perlindungan dan dukungan. Beberapa penyakit dapat menyebabkan selaput ini menebal, seringkali sebagai akibat dari peradangan. Penebalan pleura umumnya terkait dengan mesothelioma dan asbestosis, yang disebabkan oleh paparan asbes. Kondisi tersebut juga dapat disebabkan oleh penyakit lain seperti sarkoidosis dan TBC.

Penebalan pleura adalah efek samping yang umum dari paparan asbes, dan penebalan ini merupakan tanda peringatan dini untuk diagnosis. Selaput pleura menebal sebagai akibat dari iritasi kronis dan peradangan yang disebabkan oleh serat asbes ketika mereka bersarang di paru-paru. Serat asbes sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi di paru-paru dan membran paru-paru bentuknya seperti jarum dapat menyebabkan kerusakan luas pada jaringan halus.

Ketika disebabkan oleh paparan asbes, penebalan pleura terjadi bersamaan dengan konsekuensi lain dari penyakit pleura, seperti fibrosis dan efusi. Fibrosis pleura menggambarkan perkembangan jaringan ikat dalam jumlah berlebih, yang terjadi saat paru-paru berusaha memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh serat asbes. Efusi pleura terjadi ketika peradangan menyebabkan cairan menumpuk di antara paru-paru dan lapisan paru-paru.

Penebalan, fibrosis, dan efusi membran pleura merupakan konsekuensi karakteristik asbestosis, tetapi juga dapat terlihat pada kasus mesothelioma. Perubahan pada jaringan paru-paru ini memiliki konsekuensi serius, yang pada akhirnya menyebabkan penurunan fungsi paru-paru yang nyata. Penderita asbestosis sering mengalami batuk kering, nyeri dada, dan kesulitan bernapas. Gejala tersebut terjadi antara lain karena penebalan pleura, fibrosis, dan efusi yang menyebabkan jaringan paru menjadi kaku, artinya paru tidak dapat mengembang dengan baik.

Penebalan pleura adalah gejala asbestosis dan mesothelioma, tetapi memiliki penyebab lain yang tidak terkait dengan asbes. Tuberkulosis, yang disebabkan oleh infeksi paru-paru dengan Mycobacterium tuberculosis, dan sarkoidosis, penyakit inflamasi kronis, juga dapat menyebabkan penebalan pleura. Gejala pleura ini juga dapat terjadi bersamaan dengan kondisi yang disebut hemotoraks, yang disebabkan oleh adanya darah di rongga dada.

Penebalan membran pleura bukanlah kondisi yang dapat diobati. Karena penebalan merupakan gejala penyakit seperti asbestosis, pengobatan lebih difokuskan pada penyebab penebalan yang mendasarinya. Asbestosis itu sendiri tidak dapat disembuhkan, tetapi efek dari gejala dapat diperbaiki dengan obat pereda nyeri dan perawatan yang membantu paru-paru mengkompensasi hilangnya fungsi.