Apa itu Pendidikan Waldorf?

Pendidikan Waldorf didasarkan pada filosofi pendidikan yang unik yang dikembangkan oleh Rudolph Steiner. Sekolah Waldorf bertujuan untuk mendidik “hati, tangan dan kepala,” dalam teori yang memungkinkan seorang anak untuk berkembang sebagai pribadi yang utuh. Pendidikan Waldorf adalah gerakan pendidikan independen terbesar di Amerika Serikat dan Eropa dengan lebih dari 900 sekolah saat ini mengajarkan metode Waldorf.

Filosofi Waldorf didasarkan pada keyakinan bahwa anak-anak belajar hal-hal yang berbeda paling baik pada tahap perkembangan tertentu ketika spiritualitas, kecerdasan dan kemampuan fisik mereka selaras dengan informasi yang disajikan kepada mereka. Misalnya, tidak seperti taman kanak-kanak tradisional di seluruh Amerika Serikat, taman kanak-kanak Waldorf tidak diajarkan membaca. Sebaliknya mereka diajarkan puisi, cerita dan legenda rakyat yang merupakan dasar untuk mengembangkan keterampilan membaca menurut filosofi Waldorf. Anak-anak tidak terkena bahasa tertulis sampai usia enam atau tujuh tahun. Anak-anak yang memasuki masa remaja disajikan dengan sejarah Yunani dan Romawi Kuno karena keyakinan bahwa masa remaja menghadapi gejolak batin yang intens dan konflik. Tema Yunani dan Romawi selaras dengan perubahan ini.

Pendidikan Waldorf sangat selaras dengan kebutuhan perkembangan anak-anak pada usia tertentu. Namun, kurikulum untuk anak-anak melibatkan pengajaran yang setara dalam seni, musik, bahasa asing, dan akademisi sebagai lawan fokus pada akademisi dengan “spesial” singkat dalam pendidikan tradisional.

Di atas segalanya, filosofi pendidikan Waldorf sangat menekankan pada non-kompetisi, penghormatan terhadap alam dan manusia lainnya. Anak sangat didorong untuk mengembangkan kreativitasnya secara maksimal dan berpikir kritis terhadap dirinya sendiri sebagai individu. Pendidikan Waldorf juga menyatakan bahwa anak-anak membutuhkan banyak waktu untuk bergerak dan bermain. Setiap pagi anak-anak menghabiskan waktu dengan melakukan eurythmy. Eurhythmy adalah seni gerak yang dilakukan bersamaan dengan pembacaan syair.

Lulusan sekolah Waldorf umumnya cenderung mengungguli rekan-rekan mereka yang disekolahkan secara tradisional dalam tes standar. Hal ini karena siswa diajarkan mata pelajaran secara mendalam, dengan fokus pada satu pelajaran selama tiga sampai lima minggu. Dalam blok pelajaran ini subjek diperiksa secara tradisional tetapi juga dari sudut kritis lainnya yaitu, untuk konsekuensi sosialnya, nilai filosofisnya, dll.

Filosofi Rudolf Steiner yang menjadi dasar metode pendidikan Waldorf sangat dihargai oleh psikolog dan sosiolog terkemuka seperti Jean Piget yang memasukkan metode ini ke dalam model perkembangan anak-anaknya. Beberapa lulusan Waldorf yang terkenal antara lain aktris Jennifer Aniston, Julianna Margulies, Kenneth Chenault dan Sandra Bullock.