Pendidikan fisika adalah cara di mana pengetahuan tentang topik akademik fisika ditransfer antara orang-orang. Sebagai subjek, fisika bisa sulit untuk dipahami baik karena sifat berlawanan dari banyak hukum fisika dan karena matematika dan teknik lain yang terlibat. Ada berbagai ide yang berbeda tentang bagaimana meningkatkan pengalaman pelajar pendidikan fisika sehingga dapat menyebabkan minat yang berkelanjutan dalam mata pelajaran. Banyak budaya memperlakukan pengetahuan fisika dan ilmu-ilmu lain sebagai tujuan yang baik, dan upaya yang signifikan dilakukan untuk meningkatkan pendidikan fisika.
Pada tingkat yang sangat sederhana, pendidikan fisika terdiri dari pengajaran dan pembelajaran tentang fisika. Transfer pengetahuan dari satu orang ke orang lain selalu penuh dengan kesalahpahaman dan masalah, tetapi fisika adalah bidang di mana langkah-langkah penjelas sering mengakibatkan kesalahpahaman tambahan. Misalnya, pengajaran melalui analogi dapat menyebabkan orang salah memahami konsep-konsep tertentu di luar objek langsung analogi. Ketika mencoba untuk menyederhanakan satu konsep, seorang guru sering kali secara tidak sadar menyarankan jawaban yang salah untuk konsep lain secara tidak langsung.
Masalah lain yang dihadapi oleh pendidikan fisika adalah sifat subjek yang berlawanan dengan intuisi. Siswa sering enggan untuk menerima bahwa fakta-fakta fisika tertentu adalah benar mengingat kompleksitas dunia fisik. Persamaan fisika yang digunakan dalam masalah sering diabstraksikan dari dunia nyata, tetapi jawaban atas masalah tersebut tidak pernah dapat diamati di dunia nyata. Dalam beberapa kasus, eksperimen dalam kondisi yang menghilangkan sejumlah variabel tambahan dapat membantu.
Secara krusial, pendidikan fisika bergantung pada tingkat pengetahuan tertentu dari mata pelajaran lain. Sangat sulit untuk mengajarkan apa pun selain fisika dasar kepada siswa yang tidak memahami matematika dasar. Ada argumen yang mengklaim bahwa fisika dapat diajarkan tanpa matematika berdasarkan pengamatan, tetapi tanpa pemahaman matematika, teori-teori itu tidak akan pernah dapat diterapkan secara abstrak.
Salah satu alasan mengapa pendidikan fisika diprioritaskan adalah karena matematika dan sains diperlakukan sebagai kebutuhan objektif dalam budaya maju. Diasumsikan bahwa tanpa matematika dan sains, khususnya sains yang memungkinkan kelangsungan hidup manusia dan konstruksi struktur yang kompleks, suatu budaya tidak dapat berkembang. Tanpa siswa yang tertarik dan sangat berbakat dalam fisika, tidak akan ada kemajuan dalam mata pelajaran tersebut. Sementara seni, filsafat, dan disiplin lain yang lebih lunak masih memiliki nilai dalam arti budaya, sains dipandang memiliki nilai objektif bagi kemanusiaan. Oleh karena itu, fisika dan ilmu-ilmu lainnya diprioritaskan untuk memastikan kelangsungan hidup dan perbaikan berkelanjutan dari spesies manusia.