Apa itu Pendakian Gajah?

Banyak orang yang tertarik dengan gajah, makhluk yang eksotis dan semakin langka. Ketertarikan masyarakat terhadap gajah menjadikan trekking gajah menjadi kegiatan wisata yang populer di tempat-tempat yang pernah memiliki gajah liar bahkan beberapa tempat yang belum pernah dilalui gajah sebelumnya. Perjalanan trekking gajah membawa tamu dalam tur melalui hutan ke tujuan — dengan gajah. Kegiatan ini memadukan tamasya tradisional dengan keseruan menaiki gajah.

Trekking gajah sangat populer di pulau Phuket di Thailand. Awalnya, gajah tinggal di Thailand utara, tetapi dibawa ke Phuket karena tingginya volume pariwisata di sana. Pulau ini memiliki sekitar selusin kamp trekking gajah. Mereka memiliki lebih dari 150 gajah, dan pemerintah telah melarang impor gajah ke pulau itu untuk mencegah kelebihan populasi. Kebanyakan gajah yang digunakan dalam trekking gajah adalah gajah betina karena lebih lembut daripada jantan.

Gajah Asia semakin sulit untuk hidup di alam liar karena habitatnya semakin berkurang akibat aktivitas manusia seperti penebangan dan pertanian. Beberapa penebang liar menangkap gajah liar dan menggunakannya untuk mengangkut kayu. Mereka hanya dapat membawa sekitar 600 pon (sekitar 272 kg), tetapi para penebang memaksa mereka untuk menanggung lebih banyak beban dan mengerjakannya sampai kelelahan. Yang tetap bebas mungkin masih dalam bahaya: gajah secara alami mencari hasil hutan, jadi mereka mencari makanan di tanah berkembang yang menggantikan hutan mereka. Beberapa telah diracuni oleh petani nanas, yang melihat gajah sebagai hama yang merusak tanaman.

Bisnis trekking gajah yang bertanggung jawab menggunakan keuntungan mereka untuk mendukung gajah mereka, menciptakan rumah yang aman bagi hewan yang berada dalam bahaya di alam liar. Mereka memelihara gajah di lingkungan yang nyaman dengan banyak makanan, memungkinkan mereka untuk merumput di waktu luang mereka seperti yang mereka lakukan di alam liar. Gajah menjauhi bahaya penangkapan dan racun, dan mereka dapat mengembangkan hubungan dengan pawangnya.

Namun, ada beberapa operasi yang menganiaya gajah mereka. Penggunaan kait logam untuk mengendalikan hewan, meskipun dibenci oleh para aktivis hewan, adalah legal di beberapa tempat di mana trekking gajah populer, seperti Thailand. Beberapa pawang gajah mengabaikan perilaku alami gajah, menjauhkan mereka dari tutupan hutan yang mereka cari secara alami dan memaksa mereka bekerja berjam-jam. Di Phuket, pemerintah telah mencoba untuk mengekang praktik ini dengan memperkenalkan peraturan dan pemeriksaan kesehatan wajib untuk gajah. Calon wisatawan dapat menunjukkan rasa hormat mereka terhadap hewan yang ingin mereka lihat dengan meneliti perusahaan trekking gajah di daerah yang ingin mereka kunjungi dan memilih perusahaan yang memperlakukan hewannya dengan baik.