Apa itu Pencurian Pendeta?

Dalam banyak karier, para profesional memakai pakaian, tambalan, atau pakaian pembeda lainnya untuk melambangkan kredensial dan posisi mereka di bidang mereka. Dalam spektrum agama, banyak profesional mengenakan jubah liturgi yang disebut stola pendeta. Biasanya dalam bentuk selendang datar, stola pendeta dipakai sebagian besar oleh anggota denominasi Kristen, meskipun agama lain juga dapat menggunakan selendang.

Stola pendeta sering dibuat dari sutra, meskipun juga dapat dibuat dengan kapas atau kain lainnya. Biasanya panjangnya tujuh setengah hingga sembilan kaki (2.28 hingga 2.74 meter) dan lebar tiga hingga empat inci (7.62 hingga 10.16 sentimeter). Ujung stola religius bisa lurus atau melebar lebih lebar, tergantung jenisnya.

Pendeta dan wanita mengenakan stola dengan bagian tengah rata di belakang leher. Hal ini memungkinkan ujung panjang untuk menutupi tubuh pemakainya secara paralel. Ujung-ujung ini bisa dipakai di depan tubuh, dilekatkan atau diikat bersama, atau digantung longgar di sisi tubuh. Tergantung pada denominasinya, mungkin ada variasi khusus lainnya tentang bagaimana stola dapat dipakai.

Stola gereja biasanya didekorasi untuk menunjukkan agama pemakainya. Mereka juga dapat menampilkan desain khusus, tambalan, atau hiasan lain untuk menunjukkan penghargaan, posisi, atau tingkat pangkat apa pun yang mungkin dimiliki pemakainya. Banyak stola Kristen menampilkan pola silang di suatu tempat dalam desainnya. Galon kontras, atau hiasan hiasan, dan pinggiran dapat digunakan pada ujung stola juga.

Warna yang berbeda juga digunakan untuk stola pendeta. Sebagian besar menandakan berbagai hari libur, seperti stola putih yang digunakan untuk kebaktian Natal. Namun, beberapa denominasi juga menggunakan warna terpisah untuk membedakan antara pangkat atau derajat yang dipegang.

Beberapa denominasi juga menggunakan pelindung keringat untuk melindungi stola pendeta. Ini sering dibuat dari renda atau linen putih. Daripada mengganti stola yang rusak karena keringat seorang pendeta, kerah putih biasanya menawarkan cara yang lebih murah dan lebih mudah untuk melestarikan stola.

Awalnya, stola pendeta adalah selendang yang lebih besar yang menutupi lebih banyak tubuh. Seiring waktu, itu menjadi lebih sempit, dengan ornamen yang lebih kaya untuk menunjukkan tanda hormat atau martabat bagi pemakainya. Meskipun cerita tentang asal usul stola pendeta bervariasi, sebagian besar setuju bahwa stola yang digunakan saat ini memiliki sejarah di kantor Kekaisaran Kekaisaran Romawi, di mana stola serupa digunakan untuk menunjukkan pangkat dan kehormatan.