Diazepam adalah obat penenang, atau depresan sistem saraf pusat, diklasifikasikan sebagai benzodiazepin. Ini digunakan untuk mengobati kecemasan, insomnia, dan jenis kejang otot tertentu. Obat ini dapat menimbulkan toleransi serta ketergantungan fisik dan psikis, sehingga tidak boleh dihentikan secara tiba-tiba. Penghentian tiba-tiba dapat menghasilkan gejala penarikan diazepam yang tidak menyenangkan, beberapa di antaranya bisa sangat serius. Untuk itu, dosis diazepam harus diturunkan secara perlahan dan bertahap di bawah pengawasan dokter.
Ketika pasien tiba-tiba berhenti minum diazepam, mereka mungkin mengalami pusing, perubahan kepribadian, dan mati rasa atau kesemutan. Gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, atau diare, mungkin juga terjadi. Gejala penarikan diazepam yang berbahaya termasuk detak jantung yang cepat, halusinasi, dan kejang. Karena potensi efek berbahaya ini, pasien tidak boleh mengubah dosis obatnya tanpa berkonsultasi dengan dokter. Jika dosis dikurangi secara perlahan, gejala putus obat akan berkurang.
Penarikan diazepam setelah penggunaan jangka panjang sulit dilakukan. Ini tersedia dalam dosis kecil tablet 2 miligram (mg), yang dapat dibagi menjadi empat untuk pengurangan dosis tambahan yang rendah. Beberapa orang lebih memilih bentuk cair diazepam untuk membantu mereka secara bertahap menyapih diri dari beberapa miligram terakhir. Jika pasien menggunakan dosis harian total 60 mg obat, proses penyapihan bertahap dapat memakan waktu beberapa bulan.
Pasien yang menggunakan diazepam harus mengikuti beberapa pedoman umum untuk digunakan. Diazepam tidak boleh dibagikan dengan teman atau anggota keluarga, terutama jika mereka cenderung menyalahgunakan narkoba. Pasien harus memantau jumlah pil dalam botol sehingga mereka akan tahu jika ada anggota rumah tangga yang menggunakannya. Obat harus disimpan di tempat yang aman di mana pengunjung rumah tidak dapat mencapainya. Siapa pun yang menggunakan diazepam perlu menyadari bahwa itu adalah obat yang sering disalahgunakan.
Untuk mencegah toleransi dan ketergantungan, diazepam tidak boleh digunakan dalam waktu lama. Sebagai aturan umum, yang terbaik adalah tidak meminumnya lebih lama dari periode empat bulan, kecuali jika diarahkan oleh dokter. Hal ini dapat mencegah masalah penarikan diazepam. Pasien mungkin perlu menjalani tes darah dan fungsi hati secara berkala untuk memantau efek diazepam. Hal yang paling penting untuk diingat adalah untuk tidak mengambil dosis lebih besar dari yang telah ditentukan, karena overdosis bisa berakibat fatal.