Pemutar rekaman, juga disebut fonograf, adalah perangkat listrik yang digunakan untuk memutar rekaman audio. Rekaman vinyl fonograf ditempatkan di meja putar pemutar rekaman dan diputar dengan kecepatan konstan, dan suara direproduksi melalui stylus atau jarum yang membentang di sepanjang alur spiral rekaman. Antara tahun 1920-an dan 1980-an, pemutar rekaman adalah perangkat konsumen yang paling umum untuk pemutaran audio, dan bahkan di awal abad ke-21, pemutar rekaman terus digunakan.
Pemutar piringan hitam bekerja dengan mengarahkan stylus di sepanjang alur spiral pada piringan. Saat stylus mengikuti trek ini, variasi alur menyebabkan jarum bergetar. Getaran ini diperkuat melalui speaker listrik, mereproduksi suara yang direkam.
Thomas Edison dikreditkan dengan penemuan, pada tahun 1877, dari fonograf, mesin angin mekanis yang memutar rekaman yang dibuat pada silinder kertas timah. Flat record disk merupakan inovasi yang dikemukakan oleh Emile Berliner. Dengan diperkenalkannya listrik ke rumah, pemutar rekaman lahir.
Rekaman awal berputar pada kecepatan 78 putaran per menit (rpm), yang berarti bahwa mereka bermain dengan cepat dan tidak dapat menampung banyak musik. Disk 78 berukuran diameter 10 inci (25 cm), dan masing-masing sisi dapat menampung sekitar 3 menit suara — biasanya cukup untuk hanya satu lagu atau rekaman pendek lainnya.
Pada tahun 1948, rekaman panjang (LP), disk 12 inci (30 cm) yang bergerak pada 33.33 putaran per menit dan dapat menampung suara sebanyak 45 menit per sisi, telah menjadi populer. Kualitas suara membuat peningkatan dramatis dalam kualitas suara selama periode ini juga, dan rekaman dengan ketelitian tinggi (hi-fi atau hifi) menghilangkan banyak desis dan distorsi dari rekaman awal. Pemutar rekaman hi-fi dengan speaker stereo dan pengubah rekaman memanfaatkan sepenuhnya inovasi terbaru ini.
Terlepas dari popularitas LP, masih ada permintaan untuk lagu individu. Disk 45, piringan 7 inci (18 cm), diputar pada 45 putaran per menit, sesuai dengan namanya. 45-an yang lebih kecil dan lebih portabel ini mungkin bertanggung jawab atas munculnya pemutar rekaman portabel. Pada 1960-an dan 1970-an, fonograf kecil dan ringan menjadi sangat populer di kalangan remaja.
Pada 1970-an, format lain mulai menantang pemutar rekaman untuk mendominasi. Kaset, kaset delapan lagu pertama kemudian kaset, menawarkan ukuran yang mirip dengan piringan hitam sambil juga memberikan lebih banyak portabilitas dan daya tahan yang lebih baik. Mereka juga bebas dari kecenderungan rekaman untuk loncat saat diguncang, artinya rekaman musik bisa diputar di dalam mobil.
Namun, tidak sampai munculnya compact disc pada 1980-an, rekaman mulai menghilang dari toko. Pada 1990-an, rekaman dan pemutar rekaman menjadi sulit ditemukan. Meski begitu, permintaan kecil tetap ada, dan pada awal abad ke-21, nostalgia dan daya tarik khusus telah memicu kebangkitan popularitas pemutar rekaman.