Ketika pemilih menggunakan sistem elektronik untuk memberikan suara mereka, ini dikenal sebagai pemungutan suara elektronik atau e-voting. Sejumlah sistem pemungutan suara elektronik digunakan di seluruh dunia, mulai dari pemindai optik yang membaca surat suara yang ditandai secara manual hingga sistem pemungutan suara layar sentuh elektronik sepenuhnya. Pendukung sistem pemungutan suara elektronik percaya bahwa sistem ini lebih akurat dan efisien daripada kertas suara tradisional, sementara para kritikus mengkhawatirkan keamanan e-voting. Beberapa kritikus sebenarnya mendukung pemungutan suara elektronik pada prinsipnya, tetapi mereka ingin melihat perkembangan sistem yang lebih baik yang melindungi hak-hak pemilih.
Bagi warga negara, pemungutan suara adalah proses yang relatif mudah. Seorang warga negara menandai surat suara untuk menunjukkan preferensinya dan kemudian menyerahkan surat suara kepada petugas pemungutan suara. Petugas pemungutan suara harus dengan hati-hati mengontrol surat suara mereka untuk memastikan bahwa surat suara itu tidak rusak atau rusak, dan kemudian mereka harus menghitung dengan cepat dan akurat surat suara yang terkumpul. Sistem pemungutan suara elektronik dirancang untuk mempermudah penyelenggara pemilu dengan mengumpulkan dan mengolah suara sehingga hasil pemilu dapat diperoleh secara instan.
Banyak komunitas di Amerika Serikat beralih ke pemungutan suara elektronik untuk mematuhi mandat hukum. Pemungutan suara elektronik seharusnya lebih mudah bagi pemilih penyandang disabilitas, dan sistem elektronik sepenuhnya seperti layar sentuh dapat diprogram untuk menampilkan informasi dalam berbagai bahasa, atau untuk memberikan pilihan suara dalam audio bagi pemilih tunanetra. Banyak dari mandat ini juga dirancang untuk merampingkan proses pemungutan suara dengan harapan dapat mencegah pencabutan hak.
Menggunakan mesin pemungutan suara elektronik biasanya memudahkan pemilih. Dalam kasus sistem pemindaian optik, pemilih diberikan kertas surat suara untuk diisi, bersama dengan spidol khusus. Setelah mengisi surat suara, pemilih memasukkannya ke dalam mesin pemindai optik yang membaca dan menghitung tanda. Sistem pemungutan suara layar sentuh menyajikan pilihan pemungutan suara pada layar yang dapat disentuh pemilih untuk mendaftarkan preferensi.
Ada beberapa kelemahan serius yang terlibat dalam pemungutan suara elektronik. Banyak dari mesin ini tidak memiliki jejak kertas, misalnya. Hal ini mempersulit pemilih untuk memverifikasi bahwa suara mereka terdaftar dengan benar, membuat daerah pemilihan rentan terhadap penipuan. Pemungutan suara elektronik juga memiliki tingkat kesalahan yang bervariasi, dan mungkin sulit untuk memperoleh informasi tentang mesin pemungutan suara dari pabrikan mereka, karena perusahaan-perusahaan ini ingin menyimpan rahasia kepemilikan untuk melindungi pangsa pasar mereka. Kritik terhadap sistem ini berharap bahwa kekurangan ini dapat diatasi untuk membuat pemungutan suara elektronik aman, terjamin, dan andal.