Pemrosesan pendengaran adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan apa yang dilakukan otak untuk menganalisis suara, atau apa yang dirasakannya sebagai suara, dan menerjemahkannya ke dalam bahasa yang bermakna. Kemampuan untuk memahami dan menghasilkan bunyi ujaran yang bermakna adalah hal yang unik bagi manusia. Suara memasuki telinga manusia sebagai gelombang energi dan diubah menjadi informasi listrik yang dapat digunakan oleh otak. Para ilmuwan masih menyelidiki bagaimana sistem ini bekerja dan hal-hal apa saja yang menyebabkan proses-proses tersebut rusak.
Sistem saraf pendengaran pusat adalah sistem yang rumit. Penelitian telah menetapkan bahwa sebagian besar pemrosesan bahasa pada kebanyakan orang dilakukan di belahan otak kiri. Jaringan rumit sirkuit saraf jauh di dalam otak bekerja untuk membedakan kebisingan dari bahasa. Sistem ini sangat mudah beradaptasi dengan perubahan yang disebabkan oleh cedera atau lingkungan. Otak sebenarnya mampu membangun koneksi dan jaringan baru untuk bekerja di sekitar area yang rusak.
Masalah dengan pemrosesan pendengaran tidak sama dengan gangguan pendengaran. Seseorang dengan gangguan pendengaran tidak dapat menerima gelombang suara dengan benar. Sebaliknya, otak tidak menafsirkan gelombang suara dengan benar pada seseorang dengan gangguan pendengaran. Misalnya, seorang anak kecil dengan gangguan tersebut mungkin tidak dapat mendengar perbedaan antara suara dalam kata “kelelawar” dan “itu”.
Ada banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan masalah ini. Ini bisa disebut gangguan pemrosesan pendengaran pusat (CAPD), atau hanya gangguan pemrosesan pendengaran. Cara lain yang dijelaskan adalah masalah persepsi pendengaran, tuli kata, dan defisit pemahaman pendengaran.
Gangguan pemrosesan pendengaran bisa sulit untuk didiagnosis. Seorang anak dengan masalah pemrosesan pendengaran terkadang tampak bingung. Ini adalah anak yang akan mengambil kucing ketika mereka diminta untuk menemukan topi mereka. Ini sering disebut cacat tersembunyi karena efeknya dapat dengan mudah dikacaukan dengan efek dari masalah lain, seperti masalah perhatian, masalah pendengaran, dan ketegaran. Mendiagnosis gangguan pemrosesan pendengaran biasanya membutuhkan jasa audiolog berpengalaman yang dapat mengevaluasi fungsi pendengaran, serta terapis wicara yang dapat mengevaluasi kemampuan bahasa.
Beberapa strategi tersedia untuk membantu anak-anak dan orang dewasa dengan gangguan pemrosesan pendengaran. Dalam situasi kelas, beberapa siswa merasa terbantu menggunakan alat bantu dengar yang terhubung secara nirkabel ke mikrofon yang dipakai guru. Ini mengurangi kebisingan latar belakang yang membingungkan. Ada juga program pelatihan fonetik khusus yang dirancang untuk membantu orang belajar membedakan bunyi ujaran. Proses ini disebut sebagai pelatihan pendengaran.