Pembelajaran kognitif adalah belajar dengan mengalami, menyentuh, mendengarkan, atau dengan cara lain mempersepsikan. Hal ini dibedakan dari teori belajar lainnya, seperti behavioris, oleh fakta bahwa itu hanya membutuhkan otak pembelajar dan stimulus. Pembelajaran kognitif didasarkan pada teori psikologi Gestalt dan psikologi perkembangan Jean Piaget. Termasuk dalam spektrum istilah adalah semua pembelajaran yang dilakukan dengan membaca mandiri, seperti apa pun yang dipelajari dari membaca situs web atau buku.
Peniruan adalah salah satu bentuk pembelajaran kognitif, dan meskipun sederhana, itu hanya bergantung pada pengamatan perilaku orang lain sebagai cara yang baik untuk mencapai tujuan. Jenis pembelajaran kognitif yang lebih kompleks termasuk membaca, mendengarkan, menonton, dan menyentuh. Setiap pembelajaran yang dilakukan dengan mengalami dapat digolongkan dalam kategori ini. Hal ini menyebabkan banyak orang menggolongkan jenis pembelajaran ini sebagai pembelajaran “pasif”, tetapi sementara tubuh tampak pasif, pikiran tentu saja tidak.
Teori-teori psikologi Piaget dan Gestalt adalah dasar dari pembelajaran kognitif. Prinsip utama psikologi Gestalt adalah bahwa orang menyusun dan mengatur pengalaman mereka sendiri, bahwa persepsi tidak sama dengan kenyataan, dan bahwa pengalaman manusia harus dipahami secara keseluruhan untuk dijelaskan. Pada dasarnya, ia menyatakan bahwa organisme memiliki pengaruh lebih besar pada cara ia mengatur dan menyimpan informasi daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Teori Piaget mengambil ini lebih jauh, dan menyatakan bahwa manusia memahami peristiwa baru baik dengan “akomodasi” atau “asimilasi.” Akomodasi adalah memodifikasi atau mengubah pemahaman agar sesuai dengan acara baru. Asimilasi menggunakan skema yang ada untuk memahami peristiwa baru.
Istilah “kognitif” mengacu pada proses yang terjadi di otak. Nama “pembelajaran kognitif” mungkin tampak agak berulang, karena semua pembelajaran pada titik tertentu harus terjadi di otak. Untuk membedakan antara pembelajaran kognitif dan jenis pembelajaran lainnya, akan sangat membantu untuk memikirkan pembelajaran behavioris. Tipe ini bergantung pada pengkondisian klasik dan operan.
Pembelajaran behavioris mengajarkan siswa hal-hal dengan mengeluarkan hadiah atau hukuman dalam menanggapi perilaku tertentu. Jika seseorang ingin anjingnya duduk sesuai perintah, dia akan menyuruhnya duduk, dan kemudian memberikan camilan saat perilaku itu ditampilkan. Anjing, sebagai tanggapan terhadap penguatan positif ini, kemudian akan mengulangi perilaku tersebut untuk mendapatkan hadiah lain. Meskipun beberapa proses kognitif jelas terjadi, pembelajaran terutama disebabkan oleh respons bawaan terhadap penerimaan hadiah.