Pembelajaran berbasis kompetensi adalah metode pembelajaran dan pengajaran yang lebih ditujukan untuk memastikan pemahaman dan kompetensi dengan materi dan keterampilan yang berbeda, daripada pencapaian yang dipandu oleh waktu. Ini berarti bahwa siswa dalam program jenis ini diberitahu tentang keterampilan yang diharapkan mereka miliki pada akhir pelajaran atau unit, dan kemudian pelajaran dibuat dengan cara yang memastikan mereka akan memiliki keterampilan dan kompetensi yang diperlukan. Evaluasi digunakan bukan untuk menentukan nilai atau menunjukkan kelulusan dan kegagalan suatu kursus, tetapi untuk memastikan pembelajaran berbasis kompetensi berhasil dan menentukan apakah diperlukan lebih banyak pelatihan.
Sebagian besar pembelajaran di sekolah adalah pembelajaran berbasis waktu, yang berarti bahwa rencana pelajaran dibuat dengan tujuan agar siswa mengetahui hal-hal tertentu pada titik waktu tertentu. Misalnya, sebuah rencana yang berhubungan dengan struktur kalimat dapat menunjukkan satu minggu untuk bagian-bagian pidato, satu minggu untuk instruksi tata bahasa, dan satu minggu untuk tanda baca. Ini berarti bahwa pada akhir tiga minggu, dalam lingkungan pembelajaran berbasis waktu, siswa di kelas harus mengetahui tentang struktur kalimat dan dapat lulus tes pada materi tersebut. Namun, dalam lingkungan pembelajaran berbasis kompetensi, unit tersebut akan dipecah menjadi keterampilan dan pengetahuan tertentu yang harus dikuasai siswa, dan kemudian mengevaluasi kompetensi tersebut berdasarkan penyelesaian pelajaran, bukan perjalanan waktu.
Pembelajaran berbasis kompetensi sering digunakan untuk pelatihan profesional, dan bisa lebih efektif di banyak lingkungan daripada pembelajaran berbasis waktu. Seseorang yang belajar merakit papan sirkuit komputer, misalnya, mungkin lebih baik dilayani oleh program pembelajaran berbasis kompetensi daripada yang berbasis waktu. Program pembelajaran berbasis kompetensi akan menginformasikan siswa tentang apa yang diharapkan untuk diketahui, dan dengan jelas menunjukkan bagaimana dia akan dievaluasi di akhir program. Tidak ada tes kejutan dalam program jenis ini, dan siswa tahu apa yang diharapkan darinya.
Siswa dalam contoh sebelumnya akan mulai menyelesaikan pelajaran dan unit tentang desain dan perakitan papan sirkuit. Setiap pelajaran akan memiliki tujuan tertentu, biasanya pemahaman tentang seperangkat keterampilan tertentu, dan kemajuan siswa akan didasarkan pada penyelesaian pelajaran daripada hari atau jam yang dihabiskan di kelas. Pembelajaran berbasis kompetensi bisa sangat individual dan bekerja paling baik untuk seseorang yang memiliki motivasi intrinsik untuk mempelajari materi. Setelah siswa selesai dengan pelajaran, ia kemudian dievaluasi, sering kali melalui demonstrasi praktis, untuk memastikan bahwa siswa tersebut kompeten sehubungan dengan keterampilan dan pengetahuan yang diharapkan darinya. Hasil evaluasi tersebut biasanya tidak menunjukkan nilai, tetapi menunjukkan bidang peningkatan atau keterampilan yang memerlukan pelatihan lebih lanjut.