Buzz marketing adalah bentuk pemasaran gerilya, yang merupakan strategi pemasaran non-tradisional yang sering menggunakan kreativitas untuk melibatkan dan menarik konsumen. Dengan jenis pemasaran ini, kegembiraan tentang suatu produk atau layanan biasanya menyebar dari mulut ke mulut. Istilah “buzz” mengacu pada keinginan yang dirasakan konsumen tentang berbagi produk atau layanan dengan orang lain. Ruang obrolan, blog, forum diskusi, jejaring sosial, dan situs video adalah beberapa sarana yang digunakan pemasaran buzz.
Ketika pemilik bisnis menggunakan buzz marketing sebagai strategi untuk mempromosikan produknya, dia pada dasarnya mengandalkan produk untuk menjual dirinya sendiri melalui pendekatan dari mulut ke mulut. Dia mungkin melibatkan kontak profesionalnya dan orang-orang yang dia kenal secara pribadi dalam demonstrasi produk atau menceritakan kisah unik tentang produk tersebut. Begitu orang mengenali nilai produk dan menemukan bahwa produk itu memenuhi kebutuhan mereka dengan cara tertentu, mereka menyebarkan berita tentang produk tersebut karena kegembiraan atau kepuasan mereka sendiri.
Web memungkinkan pemasaran buzz dalam skala besar. Pemilik blog mungkin memposting ulasan produk dan mendorong pembaca untuk menyelidiki produk itu sendiri. Pembaca ulasan produk dapat melakukan riset sendiri di Internet dan memposting pertanyaan dan komentar tentang produk di situs jejaring sosial. Ruang obrolan dan forum diskusi adalah tempat umum untuk mendiskusikan pro dan kontra dari suatu produk atau layanan. Ketika sebuah produk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan, kata biasanya menyebar dengan cepat di Web.
Untuk melengkapi dan mendorong buzz yang dibuat oleh konsumen, perusahaan mungkin membuat video tentang produk atau layanan. Video mungkin diposting di situs web perusahaan atau di situs video Internet, yang mudah dilihat dan dicari oleh konsumen. Pengguna produk yang bersemangat dapat memasukkan tautan video pemasaran dalam email ke teman atau anggota keluarga yang kemudian dapat melihatnya dan menyelidiki produk secara pribadi. Melalui strategi pemasaran seperti itu, beberapa perusahaan mengabaikan pendekatan pemasaran tradisional yang mendukung kampanye pemasaran viral berbiaya lebih rendah.
Dengan rencana pemasaran buzz, strategi periklanan tradisional mungkin diperlukan atau tidak. Sebuah perusahaan mungkin mengukur reaksi publik terhadap produk atau jasa dengan terlebih dahulu merilisnya ke sejumlah kecil konsumen. Jika konsumen bereaksi dengan cara yang antusias tentang produk atau jasa, beberapa perusahaan akan melupakan rencana pemasaran konvensional demi membiarkan konsumen mengambil kendali pemasaran. Kampanye pemasaran buzz yang sukses terkadang dapat mengurangi biaya iklan perusahaan.