Pemandian Sutro adalah kompleks pemandian besar di kota San Francisco yang dibuka untuk umum pada tahun 1896. 70 tahun kemudian, Pemandian Sutro ditutup karena biaya operasional yang tinggi, dan api memusnahkan situs tersebut sebelum dapat dihancurkan, meninggalkan di balik reruntuhan. Beberapa pengunjung San Francisco suka menjelajahi reruntuhan Pemandian Sutro, karena minat sejarah dan estetika situs, dan situs ini terletak ideal untuk beberapa kesempatan fotografi yang sangat mencolok.
Pemandian tersebut dibangun oleh Adolph Sutro, yang juga membangun kompleks Rumah Tebing di atas Pemandian Sutro. Situs ini menampilkan enam kolam renang air asin yang diisi langsung dari laut, dan kolam air tawar ketujuh. Semua kolam dihangatkan dengan sistem boiler sentral, dan situs ini juga termasuk ruang konser, arena seluncur es, dan museum, bersama dengan ruang ganti untuk mandi.
Sejak pembukaan Pemandian Sutro, situs ini sangat mahal untuk dijalankan, meskipun juga cukup populer. Mempertahankan kompleks yang luas, yang pernah menjadi fasilitas mandi dalam ruangan terbesar di dunia, sangat mahal. Selama tahun 1920-an dan 1930-an, Pemandian Sutro adalah tempat rekreasi yang populer bagi penduduk San Francisco, tetapi biaya untuk situs tersebut secara bertahap menjadi terlalu tinggi untuk mempertahankannya.
Ketika Pemandian Sutro ditutup, rencana awalnya adalah untuk menghancurkan situs tersebut dan mendaur ulang bahan yang dipulihkan. Api turun tangan, bagaimanapun, meninggalkan sedikit lebih dari fondasi beton dan beberapa perlengkapan logam dari bak mandi. Hampir seketika, situs tersebut menjadi tempat yang populer di kalangan pengunjung yang senang menjelajahi reruntuhan yang ditinggalkan. The Cliff House di atas terus beroperasi penuh, dengan dua restoran yang menawarkan menu bervariasi untuk para tamu.
Reruntuhan Pemandian Sutro dapat ditemukan di Area Rekreasi Nasional Golden Gate di distrik Outer Richmond di San Francisco. Daerah kota ini juga memiliki sejumlah situs menarik lainnya, termasuk Taman Golden Gate, yang menampung Museum De Young, Legion of Honor, dan Konservatorium Bunga. Pengunjung Pemandian Sutro harus menyadari bahwa reruntuhannya bisa sangat berbahaya, karena berbatasan dengan laut dan beberapa tamu telah hanyut dan tenggelam oleh gelombang sepatu di lokasi. Sepatu yang kokoh sangat disarankan, begitu juga dengan pasangan yang bisa membantu mengawasi lautan.