Pemanas sauna berbahan bakar kayu adalah pemanas yang menggunakan kayu, bukan listrik atau gas propana, sebagai sumber energi untuk memanaskan sauna. Sauna secara tradisional dipanaskan dengan kompor yang harus diisi dengan kayu, dan beberapa sauna tradisional masih menggunakan metode ini. Kebanyakan sauna modern, bagaimanapun, menggunakan pembakaran yang lebih bersih dan bentuk energi yang efisien. Pengecualian adalah keringat, jenis sauna sementara yang dibangun secara seremonial oleh beberapa suku asli Amerika. Dalam hal ini, tungku kayu tidak boleh digunakan sama sekali, dengan pemandian sauna sebagai gantinya menciptakan api dan mengelilinginya dengan batu sauna.
Mempelajari cara menggunakan pemanas sauna berbahan bakar kayu adalah proses yang rumit. Bagi orang yang belum pernah bekerja dengan tungku kayu, langkah pertama adalah mempelajari cara membuat api dan menyalakannya. Setiap tungku kayu sedikit berbeda, dan kebutuhan yang tepat dari masing-masing pemanas harus dipelajari. Bagian dari mempelajari cara menggunakan kompor melibatkan jenis kayu mana yang harus digunakan, karena kayu yang lembap akan menghasilkan asap dan kayu yang banyak mengandung tar dan pitch dapat membuat bau sauna tidak sedap. Kayu harum seperti cedar dan cemara lebih disukai, bersama dengan kayu keras seperti ek, yang akan terbakar untuk waktu yang lama.
Setelah mempelajari cara membuat api dan menyalakannya, seseorang dapat menggunakan pemanas sauna berbahan bakar kayu dengan relatif mudah. Ia perlu mempelajari cara mengoperasikan cerobong asap kompor untuk memanipulasi aliran udara ke pemanas kayu, yang dapat membuat api menyala lebih panas atau lebih dingin, tergantung pada apa yang diinginkan. Menggunakan pemanas jenis ini juga membutuhkan kesabaran, karena sauna akan membutuhkan waktu lama untuk mencapai suhu. Selain itu, suhu sauna tidak dapat dengan mudah dikontrol, dengan perubahan tingkat oksigen dan bahan bakar yang berdampak hingga setengah jam atau lebih kemudian.
Beberapa keuntungan diberikan oleh pemanas sauna berbahan bakar kayu. Kompor kayu dapat memanaskan sauna yang sangat besar dengan relatif cepat, terutama jika ada sisa panas dari penggunaan terakhir. Kompor juga dapat terus menyala terus menerus pada tingkat rendah dengan bantuan kayu keras yang lambat terbakar. Selain itu, kayu beraroma berbeda dapat digunakan untuk menciptakan suasana berbeda di sauna, dan mudah untuk membuat uap sauna, atau loyly, dengan tungku kayu. Pemandian sauna cukup memercikkan kompor yang diolah secara khusus dengan air untuk menciptakan awan uap. Area permukaan tungku kayu yang lebih besar juga memungkinkan koleksi batu sauna yang cukup besar. Namun, pemanas berbahan bakar kayu juga membutuhkan lebih banyak ruang daripada pemanas listrik atau gas yang lebih kecil, dan pengisian bahan bakarnya bisa mahal di daerah di mana akses ke kayu terbatas.