Apa itu Pelecehan Rasial?

Pelecehan rasial adalah diskriminasi terhadap individu berdasarkan ras, warna kulit, atau etnis orang tersebut. Pelecehan dilakukan dengan perilaku fisik atau dengan pernyataan lisan atau tertulis. Hal ini dilarang di banyak negara di mana warganya dapat mengajukan pengaduan ke lembaga pemerintah atau mengajukan tuntutan hukum perdata, dan beberapa undang-undang pelecehan rasial adalah bagian dari hukum pidana, yang menjadikan pelanggaran tersebut sebagai kejahatan. Seorang korban pelecehan sering kali harus menunjukkan bahwa dia diintimidasi, tersinggung, atau menjadi sasaran lingkungan yang tidak bersahabat. Banyak klaim yang diajukan oleh individu di lingkungan pendidikan dan kerja, dan mencegah pelecehan berdasarkan ras sering kali merupakan kewajiban yang dibebankan pada institusi dan pemberi kerja oleh hukum.

Banyak keluhan tentang pelecehan rasial didasarkan pada ujaran kebencian atau pelecehan verbal. Mereka yang dituduh terlibat dalam jenis pelecehan ini sering dikutip karena mengucapkan hinaan rasial, terlibat dalam intimidasi rasial, atau menggunakan bahasa ofensif yang dapat ditafsirkan secara objektif sebagai rasisme. Misalnya, dalam satu kasus pelecehan rasial yang diajukan ke Equal Employment Opportunity Commission (EEOC) di Amerika Serikat, karyawan kulit hitam mengeluh bahwa majikan mereka sering menyebut mereka sebagai anak laki-laki. Komisi menemukan bahwa referensi ini adalah cercaan rasial, dan fakta bahwa itu terjadi selama periode waktu tertentu menyebabkan lingkungan kerja yang tidak bersahabat. Melaporkan pelecehan kepada lembaga pemerintah seperti EEOC adalah salah satu pilihan untuk menyelesaikan masalah ini, tetapi individu juga dapat mengajukan tuntutan hukum diskriminasi di pengadilan yang sesuai.

Tindakan tertentu juga dapat dianggap sebagai pelecehan rasial di bawah undang-undang diskriminasi. Misalnya, menggantung tali di pohon halaman sekolah ditemukan oleh pengadilan sebagai bentuk pelecehan, dan para terdakwa didakwa melakukan kejahatan. Hukuman umum untuk kejahatan yang melibatkan pelecehan rasial termasuk denda dan penjara. Dalam kasus perdata, penggugat mungkin sering menuntut ganti rugi moneter atau pemulihan yang adil. Misalnya, penggugat bisa mendapatkan posisi pekerjaan jika pengadilan menemukan bahwa promosi tidak diperpanjang karena pembalasan terhadap penggugat karena mengajukan keluhan tentang pelecehan rasial. Pertimbangan ras dalam keputusan perekrutan adalah contoh lain dari pelecehan yang menjadi dasar dari banyak pengaduan yang diajukan ke instansi pemerintah yang mengawasi pengaduan tersebut.

Individu dapat melanggar undang-undang pelecehan rasial jika mereka melakukan diskriminasi berdasarkan karakteristik yang terkait dengan ras tertentu. Beberapa karakteristik termasuk rambut, berat badan, atau fitur wajah. Misalnya, referensi tentang seberapa pendek seorang pekerja dengan keturunan Asia dapat dianggap sebagai penghinaan rasial.