Pelatihan gaya berjalan adalah proses di mana seseorang dilatih untuk berjalan. Ini dapat digunakan untuk membantu seseorang belajar berjalan lagi setelah cedera atau untuk membantu penyandang disabilitas yang belum belajar berjalan dengan aman dan nyaman. Spesialis rehabilitasi biasanya bertugas memberikan pelatihan gaya berjalan, sering kali atas rekomendasi atau rujukan dari dokter atau ahli bedah biasa yang ingin menyediakan alat untuk pemulihan bagi pasien.
Langkah pertama dalam pelatihan gaya berjalan adalah tinjauan komprehensif riwayat medis pasien, diikuti dengan evaluasi bersama pasien. Jika pasien dapat berjalan, pasien didorong untuk melakukannya sementara spesialis rehabilitasi memperhatikan bagaimana pasien bergerak. Pasien dan terapis juga berbicara bersama tentang tujuan terapi dan jenis terapi lain yang mungkin diikuti pasien. Selama proses ini, terapis belajar lebih banyak tentang apa yang membuat pasien tergerak, sehingga informasi ini dapat diterapkan untuk bekerja dengan lancar dengan pasien dalam sesi terapi.
Terapis memecah masalah dengan gaya berjalan pasien dan mengembangkan program terapi untuk mengatasinya. Jika pasien tidak bisa berjalan sama sekali, spesialis rehabilitasi akan memulai dari awal dengan mengajari pasien cara berjalan. Proses ini melibatkan pemetaan ulang otak dan tubuh pasien bersama-sama, dengan serangkaian latihan. Pasien yang sudah berjalan mungkin perlu mempelajari kembali prosesnya untuk melakukannya dengan aman, karena beberapa orang mengambil kebiasaan mengatasi cedera yang menyebabkan gaya berjalan tidak stabil.
Pelatihan kiprah awal biasanya dilakukan dengan alat bantu seperti palang paralel. Hal ini dilakukan untuk memberikan dukungan kepada pasien agar dapat berjalan dengan aman. Saat pasien tumbuh lebih mandiri dan percaya diri, alat bantu dapat dikurangi; seorang pasien mungkin lulus menjadi tongkat, misalnya. Tujuan pelatihan tergantung pada tingkat cedera pasien. Seorang korban stroke lanjut usia, misalnya, mungkin selalu membutuhkan alat bantu jalan untuk stabilitas, sementara orang yang diamputasi yang lebih muda dapat berhasil berjalan dengan prostesis setelah pelatihan gaya berjalan.
Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan, tergantung seberapa baik kemajuan pasien. Tidak jarang pasien mengalami penurunan dan kemunduran berkala dalam sesi terapi fisik seperti yang digunakan untuk pelatihan gaya berjalan. Mampu mengatasi ini dan mengembangkan rutinitas yang menambah variasi sehingga pasien tidak menjadi frustrasi sangat penting.